REPUBLIKA.CO.ID, SIAK -- Kepala bidang SMA, Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Siak, Slamet Riyadi mengaku masih ada sebagian penerima Kartu Indonesia Pintar (KIP) belum menerima dana. Hal ini disebabkan para penerima KIP tak tahu cara mencairkan dana tersebut.
"Ada yang sudah dan belum menerima dananya karena ada yang tidak lapor ke sekolah. Jadi mereka tidak datang ke sekolah untuk didaftarkan ke Data Pokok Pendidikan (Dapodik)," kata Slamet saat ditemui wartawan di SMAN 1 Siak, Riau, Senin (22/8).
Jika tidak lapor, data pun tidak masuk ke Dapodik sehingga dana pun tidak bisa dicairkan. Keterlambatan laporan ini juga diakibatkan kurangnya pengetahuan penerima tentang KIP. Kebanyakan mereka berpikir setelah menerima kartu, dana pun langsung bisa dicairkan. KIP mereka sendiri diperoleh dari kelurahan yang dibagikan ketua Rukun Tetangga (RT) ke rumah masing-masing.
Guru SMAN 1 Siak, Herlina, menerangkan, terdapat sepuluh penerima KIP di sekolahnya. Namun sayangnya dana mereka juga tak kunjung cair karena harus mengikuti beberapa prosedur untuk dilewati. KIP mereka sendiri baru diperoleh dua minggu lalu.
"Yang bulan puasa saja belum cair apalagi yang baru dua minggu," kata dia.
Menanggapi hal ini, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy siap mengevaluasi kembali penerimaan KIP ini.