REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy ke Istana Merdeka, Rabu (31/8). Presiden meminta Mendikbud menambah materi kebudayaan dalam kurikulum pendidikan.
Perintah Jokowi tersebut merupakan tindaklanjut dari hasil diskusinya dengan para budayawan dan pegiat seni beberapa waktu lalu.
"Presiden kan sudah mendengar berbagai macam masukan, sekarang beliau menugasi Kemendikbud untuk segera merespons dan merumuskannya," kata Muhadjir.
Adapun bentuk penguatan unsur kebudayaan dalam kurikulum salah satunya yakni memasukkan materi kesusastraan dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
"Nanti anak dilatih berekspresi, membuat puisi sendiri, diajak berimajinasi, jadi anak didorong bersastra," ucapnya.
Kemudian, sambung Muhadjir, program penguatan karakter juga akan mencakup materi kebudayaan, kesenian, budi pekerti dan olahraga. Materi-materi tersebut akan dikemas dalam bentuk ekstrakurikuler sekolah.