Kamis 01 Sep 2016 11:09 WIB

Disdik Depok akan Fasilitasi Siswa Korban Calo PPDB ke Sekolah Swasta

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Andi Nur Aminah
Para siswa korban penerimaan siswa baru melalui calo di Depok duduk di ruang kelas SMA 11 Depok, Rabu (31/8)
Foto: Rusdy Nurdiansyah
Para siswa korban penerimaan siswa baru melalui calo di Depok duduk di ruang kelas SMA 11 Depok, Rabu (31/8)

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, Mohammad Thamrin berjanji akan memberikan solusi terhadap siswa 'titipan' yang merupakan korban penipuan calo Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sekolah negeri Kota Depok tahun ajaran 2016-2017. "Kami sudah menyediakan 785 kursi di sekolah swasta untuk menampung siswa korban penipuan calo PPDB," kata Thamrin di Balaikota Depok, Kamis (1/9).

Dia menegaskan Pemkot Depok akan membantu dengan memberi subsidi bagi siswa miskin yang bersekolah di swasta. "Siswa miskin juga bisa difasilitasi pemerintah. Asal yang benar-benar miskin bukan yang mengaku miskin," tegas Thamrin.

Menurut Thamrin, keberadaan sekolah swasta justru sangat membantu. Sebab, daya tampung sekolah negeri di Depok masih sangat minim. Tahun ini jumlah lulusan SD negeri dan swasta mencapai 26.023 siswa, SMP 20.140 siswa, SMA/SMK 16.434 siswa. Adapun daya tampung 26 SMP negeri 5.422 siswa, untuk 13 SMA Negeri 2.607 siswa, dan empat SMK Negeri 1.203 siswa.

"Sangat jomplang antara jumlah lulusan dan kuota sekolah negeri. Kalau melihat daya tampung sekolah negeri untuk saat ini, sangat berada jauh di bawah jumlah siswa yang lulus. Makanya sekolah swasta sangat membantu. Toh pemerintah juga tidak menutup mata. Swasta diberikan bantuan yang sama pemerintah dengan dana BOS," tuturnya.

Thamrin mengatakan keberadaan sekolah swasta di Depok sebanyak 145 SD, 166 SMP, dan 115 SMA/sederajat. Karena itu keberadaan swasta membantu siswa yang tidak tertampung di sekolah negeri.

Menurut dia, kalau tidak ada sekolah swasta untuk saat ini, justru makin banyak anak putus sekolah. Tidak sedikit juga justru orang tua yang memilih memasukan anaknya ke sekolah swasta, ketimbang negeri. "Memang betul, setiap warga negara memang wajib mendapatkan pendidikan yang layak, tapi kan tak harus di sekolah negeri, banyak sekolah swasta yang lebih bagus dari sekolah negeri," jelas Thamrin.

Dia menambahkan Pemkot Depok sebenarnya sudah cukup lama memberi solusi meski terus dirongrong calo PPDB. "Pokoknya, Pemkot Depok akan membantu memfasilitasi agar semua siswa bisa masuk sekolah," tegasnya.

Disdik Depok berjanji akan membereskan kisruh PPDB di Depok. "Insya Allah, tahun depan persoalan kisruh PPDB seperti sekarang ini tidak akan terjadi lagi. Jujur saya miris dengan persoalan kisruh PPDB ini. Tapi sudah saya tegaskan kepada seluruh kepala sekolah di negeri untuk tidak menerima siswa titipan," terang Thamrin.

Sebelumnya, lima perwakilan orangtua siswa 'titipan' korban penipuan calo PPDB menggeruduk kantor Disdik Pemkot Depok menanyakan kejelasan dan solusi atas anak-anak yang jadi korban penipuan calo PPDB.

(Baca Juga: Kadisdik Depok Tegaskan Siswa yang Baru Masuk di SMAN 11 Ilegal)

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement