Jumat 02 Sep 2016 12:26 WIB

Mendikbud akan Hentikan Penyaluran KIP Akhir September

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nidia Zuraya
Seorang siswa menunjukan Kartu Indonesia Pintar (KIP).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang siswa menunjukan Kartu Indonesia Pintar (KIP).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Menteri Pendidikan dan kebudayan (mendikbu) Muhadjir Effendy menargetkan penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) selesai pada akhir September 2016.

"Saya menginstruksikan agar semua pihak membantu penyaluran KIP, kepala daerah, kepala selolah dan kepala desa," kata dia saat meninjau SDN Mangliwang 1 Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Jumat (2/9).

Muhadjir berujar, apabila pada akhir September 2016 belum tersalurkan semua, Kemendikbud akan menghentikan distribusi KIP. Namun, ia tidak menjelaskan secara rinci alasan penghentian KIP. 

Ia hanya mengatakan, Kemendikbud akan mencari cara lain penyaluran dana KIP ke anak-anak. "Kita cari cara lain," jelasnya.

Ia berharap, Kabupaten Malang dapat mengerakkan pihak terkait untuk penyaluran masal KIP. "Kepsek harus menjempul dan gerakkan kepala desa agar pro aktif," ujar Muhadjir.

Kendati belum waktunya pendaftaran sekolah, ia tetap meminta pihak terkait menyalurkan KIP. Alasannya, agar data siswa segera tercantum di Data Pokok Pendidikan (Dapodik).

"Dana yang harus dicairkan harus segera disalurkan, jangan disimpan. Ini hak anak-anak," jelasnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement