REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Minat pelajar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) untuk mengakses internet tercatat paling tinggi di banding pelajar dari daerah lain di Indonesia.
"Minat pelajar DIY secara keseluruhan dalam mengakses internet sangat tinggi. Utamanya di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP)," kata Direktur Statistik Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Badan Pusat Statistik (BPS) Gantjang Amanullah, Sabtu (3/9).
Meski demikian, kata dia, dengan tingginya persentase siswa yang mengakses internet, maka bisa jadi yang diakses bukan bahan bacaan yang terkait dengan pelajaran di sekolah.
"Karena itu, orang tua harus turut serta mendampingi putra-putrinya saat mereka mengakses internet," ujarnya.
Data BPS mencatat, persentase siswa DIY yang mengakses internet dalam tiga bulan terakhir menempati posisi tertinggi dengan angka 57,74 persen. Sementara itu, posisi kedua dan ketiga ditempati oleh Provinsi DKI Jakarta 56,21 persen dan Provinsi Kepulauan Riau 43,25 persen.
Komposisi jenjang pelajar DIY yang mengakses internet secara mayoritas dilakukan oleh mahasiswa sebesar 94,73 persen.
"Siswa SMP yang berada di posisi kedua sebagai pengakses internet dengan 81,39 persen harus mendapat perhatian serius dari orang tua dan guru," katanya.
Posisi ketiga dan keempat ditempati oleh siswa Sekolah Menengah Umum/Kejuruan sebesar 58,67 persen dan siswa Sekolah Dasar 29,86 persen.
BPS mendefinisikan kegiatan mengakses internet adalah ketika seseorang meluangkan waktu untuk mengakses internet baik dengan menggunakan komputer/PC, laptop, ataupun handphone. Fasilitas yang diakses seperti mencari literatur/referensi, mencari informasi/berita, komunikasi, browsing, e-mail/chatting, gim online, dan lain-lain.