REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dikbud memberikan dana Rp 364 miliar untuk peningkatan pendidikan vokasi atau SMK di Jatim. Bantuan tersebut diserahkan rombongan Komisi X DPR bersama perwakilan Kemendikbud kepada salah satu penerima, yakni SMKN 1 Surabaya, Jumat (9/9).
"Dana dekonsentrasi tersebut diberikan tahun ini kepada 700 SMK se-Jatim," kata Ketua Kunjungan Kerja Komisi X DPR RI, Sutan Adil Hendra.
Politisi dari Fraksi Partai Gerindra ini melanjutkan bantuan tersebut dapat digunakan untuk menambah sarana dan prasarana sekolah serta peralatan praktik siswa. "Tahun ini, komisi kami menyetujui pemberian anggaran untuk peningkatan vokasi. Jatim menerima dana Rp 364 miliar. Khusus SMKN 1 Surabaya menerima Rp 1,6 miliar," ujarnya.
Sutan mengatakan, salah satu visi misi Presiden Joko Widodo bersama Wapres Jusuf Kalla adalah memprioritaskan pengembangan pendidikan vokasi. Sekolah vokasi diharapkan mampu menyiapkan lulusannya sebagai tenaga kerja terampil.
"Langkah dari Komisi X DPR RI mendorong sekolah-sekolah vokasi ini ke depan bisa lebih diberdayakan," terangnya.
Terdapat beberapa indikator untuk sekolah penerima bantuan, di antaranya jumlah siswa yang banyak, jumlah jurusan, serta pengelolaan yang baik. "Yang memiliki vokasi kita beri semua. Pembagiannya merata dan berkeadilan. Secara teknis pembagiannya kita serahkan ke Kemendikbud," ungkapnya.
Rombongan Komisi X DPR RI dan Kemendikbud tiba di SMKN 1 Surabaya sekitar pukul 10.00 WIB. Perwakilan Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya dan Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim turut mendampingi rombongan yang berjumlah 25 orang.
Mereka kemudian masuk ke ruang rapat sekolah tersebut untuk membahas SMK dan SMA olahraga.
Sutan menjelaskan, kunjungan Komisi X dibagi tiga rombongan. Ada yang mendatangi Jatim, Jateng, dan Jabar. "Tapi rombongan ke Jatim ini yang terbesar dengan 20 anggota Komisi X," katanya.
Dalam kesempatan itu, secara simbolis pihaknya menyerahkan bantuan dana ke SMKN 1 Surabaya. Nominalnya sebesar Rp 1,6 miliar. Kepala Bidang Pendidikan Menengah Kejuruan dan Pendidikan Tinggi Dindik Jatim Hudiyono mengapresiasi langkah Komisi X DPR RI dan Kemendikbud yang turut membantu pengembangan pendidikan vokasi di Jatim. "Dana dekonsentrasi itu bisa digunakan untuk membangun ruang kelas baru (RKB) atau menambah peralatan praktik," katanya.
Sementara itu, Kepala SMKN 1 Surabaya Bahrun mengaku akan menggunakan dana tersebut untuk membangun RKB dan membeli peralatan untuk siswa. Rencananya penambahan RKB berjumlah enam ruang. Sebab, jumlah rombongan belajar (rombel) di sekolahnya sebanyak 80. Sedangkan ruang kelas baru 65. "Tahun lalu kami juga dapat dana dari pusat untuk menambah empat RKB. Tahun ini rencananya menambah enam RKB," katanya.