REPUBLIKA.CO.ID JAKARTA -- Pendidikkan tidak hanya terfokus pada satu aspek keahlian saja. Ada kecerdasan sosial yang perlu diterapkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir.
Pembelajaran perlu melibatkan pelbagai aspek yang saling mendukung untuk kebutuhan global. Dengan melibatkan kecerdasan sosial demi pemenuhan global maka sistem pembelajaran STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts and Math) dinilai biasa menjadi solusi.
"Program ini akan menghasilakan pembelajaran yang tidak hanya seputar teknik saja, tapi juga ini tentang global dan sosial," kata Dr Wahdi Yudhi Rektor Sampoerna University di Sampoerna Academy, Rabu (14/9).
Pembelajaran dengan pendekatan ini dipercaya akan mengembangkan kemampuan kognitif siswa melalui ilmu aplikatif dan daya kreatifitas tanpa meninggalkan pentingnya kecerdasan sosial. Dia mengataka STEAM akan mendukung siswa dalam berpikir kritis, mengasah keterampilan berkomunikasi, mendorong daya analisa, meningkatkan kemampuan memecahkan masalah, dan berfokus pada kebutuhan siswa.
Salah satu kampus yang menggunakan program STEAM adalah Sampoerna Schools System melalui Sampoerna University. Instansi pendidikan ini menjadi satu sistem pendidikan pertama di Indonesia yang mengimplementasikan metode berbasis STEAM pada kegiatan belajar mengajarnya.
Program pendidikan tersebut akan menekanakan kreatifitas yang dipaukan melalui sentuha ilmu pasti dan seni. STEAM diakui akan dapat menciptakan lulusana yang siap bersaing di global melalui kemampuan teknik yang tetap bisa dengan baik berkomunikasi.