REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengklaim, sudah 80 persen dari total 17,9 juta Kartu Indonesia Pintar (KIP) terdistribusi.
"KIP yang sudah diterima anak-anak 80 persen sampai Senin (19/9) kemarin," kata Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad, Ahad (25/9).
Hamid berujar, dari 80 persen yang terdistribusi, sebanyak 7,2 juta atau 55 persen siswa telah terdaftar pada data pokok pendidikan (Dapodik). Sementara itu, ia melanjutkan, sebanyak 3,5 juta siswa telah melapor, orang tuanya penerima KKS (kartu keluarga sejahtera), namun dia tidak menerima KIP.
"Dan itu pasti akan dapat, kan otomatis. Cuma kartunya enggak tahu di mana, apa masih di kelurahan atau di mana," tutur dia.
Hamid menyebut, sebanyak 10,7 juta penerima KIP sudah diproses oleh Kemendikbud. Namun, ia tidak merinci berapa besar anggaran yang sudah dicairkan para siswa.
Hamid mengatakan, sejumlah daerah masih mengalami kendala untuk distribusi KIP, seperti Provinsi Papua dan Papua Barat. Ia mengatakan, seluruh siswa di dua provinsi itu menerima KIP, namun baru 50 persen yang terdistribusi. Ia beralasan, banyak daerah-daerah di dua provinsi itu yang sulit dijangkau.
"Biasa ada daerah yang jangankan orang sipil, yang orang militer saja tak berani masuk," ujar dia.
Namun, Hamid menjamin, semua siswa di dua provinsi itu dapat menerima manfaat KIP.
"Ya nanti walaupun pakai atau tak ada kartu, dapat semua," jelasnya.