Senin 26 Sep 2016 20:20 WIB

Guru SMK Kembangkan Alat Peningkat Produktivitas Sayuran

Rep: Neni Ridarineni/ Red: Yudha Manggala P Putra
Warga membersihkan tumbuhan hama dari ladang sayuran mereka di tepi Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Selasa (13/9).
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Warga membersihkan tumbuhan hama dari ladang sayuran mereka di tepi Kanal Banjir Timur (KBT), Jakarta Timur, Selasa (13/9).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Guru SMKN 2 Depok Sleman mengembangkan alat yang bisa meningkatkan produktivitas sayuran seperti kentang, kacang panjang, dan terong dengan memanfatkan suara binantang garengpung. Alat itu bernama Audio Bio Harmonic (ABH).

"Kami bekerja sama dengan tim dari Fakultas Pendidikan MIPA Universitas Negeri Yogyakarta. Mereka yang meneliti suara binatang garengpung bisa meningkatkan produktivitas sayuran, saya dengan dibantu siswa SMKN2 Depok yang membuat alatnya," kata Sugiarto Ketua Program Studi Teknik Audio Video SMKN 2 Depok Agus Sugiarto di Kantor Dinas Pendidikan, pemuda dan olahraga DIY, Senin (26/9).

Cara kerja alat ini cukup mudah. Hanya hanya dengan menekan tombol  alat ABH, suara binatang akan keluar.dengan keras dalam radius sampai 100 meter persegi. Alat tersebut dipasang sejak mulai tumbuh  daun sampai panen. pada pagi hari yqkni pukul 06.00 sampai 07.00 WIB.

"Suara  ini berpengaruh membuka mulut daun . pada saat itu O2  keluar dan CO2 masuk. Akibatnya tekanan berkurang, sari makanan naik, Hal ini memicu pertumbuhan tanaman. Sehingga menyebabkan waktu panen cepat  dan hasilnya meningkat," jelas Agus .

Para peneiliti dari FPMIPA UNY berangkat dari mitos masyarakat bahwa setiap pergantian musim

banyak suara garengpung, hal ini pertanda hasil panennya meningkat. Setelah diteliti ternyata benar.

Lebih cepatnya waktu panen bila ada suara garengpung ini misalnya tadinya biasanya petani menanam sayuran setelah usia empat minggu, tetapi dengan alat tersebut bisa memanen pada usia 3,5 minggu. Jadi lebih cepat setengah minggu. Demikian pula, produksi sayuran disebut juga bisa meningkat. Misalnya kentang,  bisa meningkat 50-100 persen dengan alat tersebut.

Tanaman sayuran yang sudah dicoba dengan alat ini dan ternyata meningkat produksinya antara lain: kentang,  kacang panjang, bawang merah.

Agus, yang merupakan alumni IKIP yogya (red. sekarang UNY) Jurusan elektronika ini mengklaim sudah banyak petani yang memasan alat yang baru pertama kali ditemukan di Indonesia bahkan di dunia ini.

Saat ini ABH sedang dalam proses dipatenkan untuk dua jenis yakni untuk suara dipatenkan milik FPMIPA dan. alatnya milik SMKN 2 Depok. Rencananya setelah dipatenkan ABH diproduksi dalam jumlah banyak.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement