REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menargetkan penerapan penguatan pendidikan karakter (PPK) atau full day school pada 500 sekolah di seluruh Indonesia. Sekolah terpilih, yakni sekolah yang sudah maupun belum menerapkan FDS. Bahkan, Kemendikbud juga menunjuk sejumlah sekolah inklusi menerapkan program PPK.
"Sudah ada beberapa sekolah inklusi yang ikut piloting," kata Staf Ahli Mendikbud Bidang Pembangunan Karakter, Arie Budiman saat dihubungi Republika, Selasa (27/9).
Namun, ia belum dapat merinci di mana saja sekolah inklusi yang menjadi target program PPK. Kemendikbud mempertimbangkan alasan masuknya sekolah inklusi, yakni mewakili keberagaman.
"Sekarang kan tahap observasi dan uji coba, jadi keberagaman sekolah harus ada keterwakilannya," ujar Arie.
Sementara untuk anak berkebutuhan khusus yang berada di sekolah inklusi, ia melanjutkan, penerapannya akan menyesuaikan dengan kondisi masing-masing anak. Saat ini, ia mengatakan, Kemendikbud juga tengah menyiapkan pelatihan maupun modul penerapan PPK bagi guru-guru di sekolah inklusi.
Arie berujar, program awal PPK belum akan diterapkan pada SLB.