REPUBLIKA.CO.ID,‘ JAKARTA – Indonesia Bermutu bekerja sama dengan Kanwil Kemenag DKI Jakarta menyelenggarkan seminar dan focus group of discussion (FGD) yang mengusung tema "Merealisasi Madrasah Bermutu Universal" di Jakarta, Sabtu (24/9/2016). Seminar dan FGD ini dihadiri oleh para peneliti Indonesia Bermutu, Kanwil Kemenag DKI Jakarta, dan kepala sekolah, pengawas, serta guru Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) se-DKI Jakarta.
Kepala Kanwil Kemenag DKI Abdurrahman mengatakan madrasah memiliki segala potensi untuk lebih bermutu daripada sekolah umum. "Suatu saat, madrasah akan menjadi pilihan utama dan pertama bagi orang tua untuk mendidik anaknya. Sebab, sejatinya pendidikan di madrasah adalah pendidikan kehidupan paripurna yang memadukan segala potensi anak didik untuk bahagia di dunia dan akhirat,” kata Abdurrahman dalam rilis Indonesia Bermutu yang diterima Republika, Selasa (27/9/2016).
Untuk itu, menurut Abdurahman, Kanwil Kemenag DKI telah menyiapkan berbagai strategi merealisasikan madrasah bermutu universal. “Salah satunya bekerja sama dengan Indonesia Bermutu dari mulai perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program penguatan madrasah,” tutur Abdurrahman.
Ketua Umum Indonesia Bermutu Awaluddin Tjalla meyakini kerja sama dengan Kanwil Kemenag akan mempercepat terwujudnya mimpi Indonesia Bermutu membangun mutu pendidikan dari pinggiran, dari madrasah. Awal mengajak semua pelaku pendidikan madrasah terutama Kanwil Kemenag untuk bersama sama mengembangkan Kurikulum Madrasah Bermutu Universal.
Kurikulum ini, menurut Awal, akan dikembangkan dari kekhasan yang hanya dimiliki madrasah. “Kekhasan tersebut akan dikemas menjadi rumah kreativitas dan inspirasi guru madrasah dalam mendidik para murid menjadi agen perubahan,” papar Awaluddin Tjalla.
Penasehat Indonesia Bermutu Bahrul Hayat mengemukakan, madrasah pada hakikatnya adalah madrasah kehidupan. “Madrasah bermutu harus menjadi tempat di mana seseorang didik dan dikembangkan untuk menjalani kehidupannya yang bermakna,” kata Bahrul Hayat yang menjadi pembicara kunci pada seminar dan FGD tersebut.
Bahrul menegaskan, madrasah bermutu wajib menjamin bahwa siswa melakukan pembelajaran tentang dunia (the world) , sesamanya (each other), dirinya (themselves), dan pembelajarannya (their learning).
"Madrasah bermutu memiliki tujuh kecerdasan yakni cerdas akademik, cerdas spiritual, cerdas moral, cerdas emosional, cerdas lingkungan, cerdas pedagogis, dan cerdas manajerial," ungkap mantan Sekjen Kemenag itu. Bahrul meyakini tujuh kecerdasan ini akan mampu merealisasikan madrasah bermutu universal.
Pendiri Indonesia Bermutu Burhanuddin Tola memaparkan pentingnya para guru madrasah hijrah dari begitu-begitu saja menjadi begitu berbeda. “Hanya guru yang berani membuat perbedaan akan menjadi guru abadi bagi para murid,” kata Burhan. Burhan juga menyinggung pentingnya pendidikan madrasah membudayakan pembelajaran dan penilaian berpenalaran tinggi.
Peneliti IB Afrizal menambahkan, diharapkan kerja sama IB dan Kanwil Kemenag DKI dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi guru-guru untuk menuju Indonesia Bermutu. ”Dan pada akhirnya akan tumbuh anak-anak murid madrasah yang cerdas berilmu dan cerdas beriman,” ujar Afrizal Sinaro.
Caption foto: