REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – Sekolah Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor, Jawa Barat, kembali menggelar kegiatan homestay di Kampung Inggris, Kecamatan Pare, Kabupaten Kediri, Jawa Timur. Kali ini kegiatan home stay yang diikuti siswa SMP dan SMA tersebut diadakan mulai 18 September hingga 4 Oktober 2016.
“Homestay SBBI tahun 2016 diikuti oleh 205 siswa. Mereka berasal dari kelas IX dan XII. Mereka didampingi 12 guru pendamping,” ujar Penanggung Jawab Home Stay 2016 Sudirman kepada republika.co.id, Kamis (29/9).
Sudirman menambahkan, secara keseluruhan kegiatan tersebut terdiri dari 14 hari homestay di Kampung Inggris, plus tiga hari berwisata di kawasan Yogya dan sekitarnya.
Ketua Panitia Pelaksana Home Stay 2016 Muhidayat mengemukakan, kegiatan homestay di Kampung Inggris itu bertujuan terutama mendorong para siswa agar aktif berbahasa Inggris dalam berbagai aktivitas mereka sehari-hari.
“Selama ini siswa SBBI sudah mempunyai kemampuan bahasa Inggris, tapi banyak di antara mereka yang masih segan atau takut salah berbicara bahasa Inggris,” ujar Muhidayat.
Selain itu, Muhidayat menambahkan, homestay tersebut juga bertujuan untuk menanamkan pembiasaan keseharian siswa, baik dalam hal belajar, makan, shalat dan lain-lain. “Jam berapa harus tidur, jam berapa harus bangun, mandi, belajar, shalat dan lain-lain. Intinya melatih kedispilinan dan ketertiban,” papar Muhidayat.
Tidak kalah pentingnya, kata Muhidayat, menanamkan hal-hal yang bersifat religius di kalangan siswa. “Selama pelaksanaan homestay, setiap selesai shalat fardhu, para siswa berzikir dan membaca Alquran,” kata Muhidayat.
Muhidayat menjelaskan, selama pelaksanaan homestay, para siswa laki-laki dan siswa perempuan di tempatkan di rumah yang terpisah. “Siswa laki-laki SMP di Arrahman, siswa perempuan SMP di Avicena, siswa laki-laki SMA di Arrohim dan siswa perempuan SMA di Bethara Guru,” tuturnya.
Sudirman menyebutkan, tahun 2016 merupakan yang keempat kalinya SBBI mengirimkan siswa SMP dan SMA melaksanakan homestay di Kampung Inggris, Pare. “Di Kampung Inggris itu terdapat ratusan lembaga kursus bahasa Inggris. Tentu saja kita harus memilih yang selaras dengan nafas SBBI, yakni mengajarkan kompetensi berbahasa Inggris, kedispilinan dan keislaman,” papar Sudirman.
Ke depan, kata Sudirman, kegiatan homestay SBBI tidak hanya diarahkan ke Kampung Inggris, Pare. “Untuk siswa SMP home stay-nya di Kampung Inggris. Sedangkan siswa SMA, home stay-nya kami rencanakan di negara-negara di kawasan ASEAN, seperti Malaysia dan Singapura,” ungkap Sudirman.