REPUBLIKA.CO.ID,YOGYAKARTA -- Inovasi sistem kepemimpinan di Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) saat ini terjadi seiring meningkatnya kesadaran masyarakat untuk memiliki pemerintahan yang bersih, akuntabel, dan transparan dalam mengelola keuangan negara. Kesadaran itu berpengaruh terhadap posisi BPK sebagai satu-satunya lembaga yang bertanggung jawab untuk melakukan pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara.
Hal itu diungkapkan oleh Ketua BPK Harry Azhar Azis saat menjadi pembicara pada kuliah perdana yang diselenggarakan atas kerjasama Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Pengurus Pusat Keluarga Alumni UMY (PP KAUMY) dan BPK RI, akhir pekan lalu di Yogyakarta. Acara tersebut mengambil tema "Inovasi Manajemen Kepemimpinan Transformatif di BPK RI".
Ketua BPK menyampaikan bahwa BPK perlu beradaptasi dengan perubahan yang ada dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. "Inovasi manajemen kepemimpinan di BPK diarahkan untuk mewujudkan visi BPK, yakni menjadi pendorong pengelolaan keuangan negara untuk mencapai tujuan negara melalui pemeriksaan yang berkualitas dan bermanfaat" ujar Harry dalam siaran pers yang diterima ROL, Selasa (4/10).
"Kita berharap terjadi peningkatan kualitas dan manfaat hasil pemeriksaan serta peningkatan mutu kelembagaan BPK modern dengan menggunakan sistem dan teknologi informasi" Harry menambahkan.
"Dan saya bahagia berada di tengah civitas academica UMY. Sharing pengetahuan seperti ini sangat berguna untuk memperluas pemahaman terhadap pelaksanaan tugas dan fungsi BPK RI" ujar Harry.
Sementara itu Rektor UMY Prof Dr Bambang Cipto berpandangan bahwa perguruan tinggi harus berperan dalam menyumbangkan pemikiran akademis agar lembaga-lembaga negara optimal menjalankan tugasnya demi kemajuan bangsa. "UMY akan selalu berupaya membangun sinergi dan konstruktif, termasuk dalam mendorong praktik pengelolaan keuangan negara yang akuntabel dan berorientasi pada kesejahteraan rakyat," terang Bambang.
Apresiasi kepada PP KAUMY juga pimpinan UMY sampaikan atas dukungannya dengan menghadirkan Ketua BPK sebagai pembicara.
Ketua Program Studi Manajemen FE UMY Retno Widowati berharap kegiatan akademis yang menghadirkan narasumber dari berbagai institusi strategis dapat berkelanjutan. "Interaksi UMY dengan para pemimpin lembaga-lembaga negara akan membuka akses dan memotivasi mahasiswa untuk berkiprah di berbagai institusi strategis tersebut. Untuk itu jaringan KAUMY menjadi salah satu jembatan kami dalam merealisasikan misi dimaksud", ujar Retno.
Bendahara Umum PP KAUMY Rita Kusumawati pada kesempatan yang sama menyatakan bahwa acara tersebut merupakan tindak lanjut dari silaturahmi PP KAUMY dengan Ketua BPK RI di Jakarta, yang sejalan dengan program kuliah perdana Prodi Manajemen FE UMY. "Ke depan PP KAUMY akan terus berusaha mendukung kemajuan UMY, karena sudah komitmen kami menjadikan pengabdian pada almamater sebagai salah satu fokus bagi PP KAUMY untuk berkontribusi. Kami berharap sinergi bisa dibangun juga dengan fakultas dan program studi lainnya," kata Rita.