Rabu 19 Oct 2016 13:39 WIB

Hingga Oktober Baru 4,5 Juta Pelajar Cairkan Dana PIP

Rep: Yulianingsih/ Red: Nidia Zuraya
Seorang siswa menunjukan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu oleh Prsiden Joko Widodo kepada warga di wilayah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Seorang siswa menunjukan Kartu Indonesia Pintar (KIP) saat pembagian tiga jenis kartu sakti itu oleh Prsiden Joko Widodo kepada warga di wilayah Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (13/5).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Hingga Oktober 2016 ini Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sudah menyalurkan 11 juta Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada pelajar penerima Program Indonesia Pintar (PIP). Namun dari jumlah tersebut baru 4,5 juta pelajar yang mencairkan dana PIP tersebut. 

"Ini karena banyak hal, salah satunya kapasitas bank yang relatif terbatas dan banyak anak-anak yang hidup di daerah terpencil yang cukup jauh dari bank," ujar Dirjend Dikdasmen Kemendikbud, Hamid Muhammad usai peluncuran program KIP Plus (KIPP) di Yogyakarta, Rabu (19/10).

KIPP merupakan KIP yang dibagikan dalam bentuk kartu ATM (smart card) sehingga pelajar bisa langsung menarik dana dimanapun. Yogyakarta menjadi percontohan program KIPP ini. Kemendikbud menggandeng BNI dan BRI dalam program KIPP di Yogyakarta. Peluncuran program tersebut dilakukan di SMAN 9 Yogyakarta, SMP 6 Yogya dan SMK 2 Yogya. Selama ini KIP lansung diberikan dalam bentuk tunai melalui bank ke siswa.

Menurut Hamid, pihaknya sudah meminta kepada sekolah untuk mencairkan dana tersebut secara kolektif melalui kepala sekolah. Selain itu pihaknya juga meminta perbankan datang langsung ke daerah terpencil untuk membantu pencairan dana PIP tersebut. PIP sendiri diberikan pada pelajar yang tidak mampu secara ekonomi dengan tujuan agar tidak putus sekolah dan yang tidak bersekolah bisa kembali ke bangku sekolah.

PIP menurutnya, diberikan pada 18 juta pelajar se-Indonesia. Hingga akhir NOvember 2016 ini diharapkaan semua pelajar tersebut sudah menerima dana PIP itu. Karena kendala-kendala tersebut, maka dana PIP tahun lalu sisa 10 persen. Pelajar penerima KIP sendiri baru bisa ambil dananya di bank setelah satu bulan menerima KIP. "Karenanya jika ujicoba di Yogyakarta ini berhasil tahun depan KIPP akan kita terapkan di 44 kabupaten/kota di Indonesia," ujarnya.

Melalui KIPP, pelajar bisa langsung mengecek saldo tabungannya. Selain itu kebijakan ini juga dilakukan untuk pendidikan literasi perbankan sejak dini pada pelajar. Ke depan kata dia, dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) juga akan disalurkan melalui samrt card layaknya kIPP. Dana BOS untuk sekolah di Indosia sendiri tahun ini mencapai Rp 43 triliun untuk 231 ribu sekolah dan tahun depan dana BOS tersebut mencapai Rp 45 triliun.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement