Ahad 20 Nov 2016 21:02 WIB

Awaluddin Tjalla Dilantik Jadi Kapuskurbuk, Hari Setiadi Pimpin Indonesia Bermutu

Diskusi bulanan Indonesia Bermutu (IB) dan serah terima ketua umum IB dari Dr Awaluddin Tjalla kepada Hari Setiadi PhD  di Jakarta, Ahad (20/11/2016).
Foto: Dok IB
Diskusi bulanan Indonesia Bermutu (IB) dan serah terima ketua umum IB dari Dr Awaluddin Tjalla kepada Hari Setiadi PhD di Jakarta, Ahad (20/11/2016).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Umum  Indonesia Bermutu Awaluddin Tjalla baru saja dilantik jadi Kapuskurbuk Kemendikmud. Terkait hal tersebut, Indonesia Bermutu telah menunjuk ketua umum yang baru, yaitu  Hari Setiadi.

Menanggapi hal tersebut, banyak harapan disematkan kepada Kapuskurbuk maupun ketua umum Indonesia Bermutu (IB) yang baru.  Pendiri Indonesia IB Deni Hadiana mengatakan,  IB  mengucapkan terima kasih kepada Awaluddin Tjalla yang telah berkontribusi maksimal sebagai ketua umum IB.

 “IB mewakafkan seluruh potensi dan kapasitas Awaluddin Tjalla untuk mengabdi kepada Republik Indonesia dalam ikhtiar peningkatan mutu pendidikan sebagai Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud RI,” kata Deni Hadiana dalam rilis IB yang diterima Republika.co.id, Ahad (20/11/2016).

Deni menambahkan, IB mengucapkan selamat mengabdi kepada Hari Setiadi selaku ketua umum IB. “Semoga mimpi, ikhtiar, komitmen, dan tanggung jawab menjadikan pendidikan Indonesia yang bermutu dapat segera diwujudkan,” ujar Deni Hadiana.

Praktisi pendidikan kreatif Misbah Fikrianto mengemukakan,  dengan pergantian pejabat baru di lingkungan kementerian dan kebudayaan terjadi kualitas yang utuh terhadap program pendidikan nasional yang berkaitan dengan Nawacita khususnya dengan bidang kurikulum dan perbukuan.

“Kurikulum dapat lebih dikaji dan diimplementasikan seara utuh dan berkelanjutan. Kurikulum Pendidikan dasar dan menengah dapat menjadi solusi yang komprehensif dan sejalan dengan pencapaian tujuan pendidikan nasional,” tutur Misbah Fikrianto yang juga wakil direktur Politeknik Media Kreatif (PoliMedia).

Pembina IB Zulfikri Anas mengatakan, sebuah langkah strategis untuk merealisasikan kurikulum yang praktis, mudah diimplementasikan dan terukur pencapaiannya agar mampu menjawab kebutuhan kehidupan masa kini dan masa depan. “Kurikulum merupakan suatu proses yang hidup, responsif dan dinamis dan mencerminkan semangat Nawacita,” ujar Zulfikri Anas.

Ketua Dewan Pertimbangan Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi)  DKI Jakarta E Afrizal Sinaro berharap dengan penunjukan Awaluddin Tjalla sebagai Kapuskurbuk, kebijakan politik industri perbukuan baik buku teks maupun buku nonteks lebih terarah dan fokus pada kualitas. “Pemerintah hendaknya memandang penerbit sebagai mitra kerja profesional dalam rangka meningkatkan atau menghasilkan buku-buku bermutu,” tutur Afrizal Sinaro.

Hari Setiadi mengatakan, menjadi ketua umum IB merupakan amanah yang sangat mulia dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Hari berharap dapat dukungan penuh dari berbagai  pihak agar mimpi mewujudkan Indonesia yang bermutu dapat terwujud.

“Dalam rangka Implementasi kurikulum saat ini harus terus dikaji dan disempurnakan secara mendalam sehingga memudahkan guru dalam mengimplementasikannya di kelas,” papar Hari Setiadi.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement