REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Untuk mengurangi kemacetan dan polusi, Pemerintah Kota Bandung memperoleh sumbangan sepeda dari PT Pertamina Persero.
Menurut Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bandung, Mia Rumiasari, untuk hibah kedua Pertamina menyerahkan bantuan 290 unit sepeda. Rencananya, sepeda ini akan diberikan pada siswa miskin sebagai sepeda inventaris.
Mia mengatakan, dari 56 SMP Negeri yang ada di Kota Bandung, jumlah siswa yang rawan melanjutkan pendidikan ada 3.484 orang. Mereka, duduk di kelas 1 sampai 3. Setiap PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru), semua sekolah negeri selalu menerima sekitar 20 persen siswa miskin.
"Kali ini Pertamina menyerahkan 290 sepeda kepada Pemerintah Kota Bandung yang sebelumnya pernah menyerahkan sebanyak 162 sepeda kepada anak sekolah," ujar Mia, dalam kegiatan Bandung Menjawab, bertempat di Ruang Media Lounge, Selasa (22/11).
Untuk pemberian sepeda tahap dua ini, kata dia, semua sepeda akan diberikan untuk anak sekolah yang kurang mampu. Nanti, Disdik Kota Bandung akan menyeleksi sekolah dan siswa yang mendaftar. "Hasil seleksi tersebut akan di umumkan, baru diberikan sepedanya," katanya.
Kriteria siswa penerima sepeda, kata dia, di antaranya keluarga kurang mampu serta jarak dari sekolah ke rumah maksimal 4km. "Nantinya diseleksi lalu siapa yang sesuai akan kami berikan sepeda tersebut," katanya.
Hibah sepeda ini, kata dia, nantinya akan menjadi aset sekolah. Mia berharap, siswa SMP yang menggunakan sepeda ini nantinya bisa menjaga sepeda tersebut dan memanfaatkannya. "Sehingga jika siswa sudah lulus sekolah, sepeda tersebut bisa turun ke adik kelasnya," kata Mia.
Selain itu, kata dia, siswa yang mendapatkan sepeda pun diharapkan, siap menjadi duta dan agen untuk mengkampanyekan penggunaan sepeda di masyarakat. "Kami berharap, kedepannya siswa sekolah di Kota Bandung bisa menjaga lingkungan dan mengurangi polusi dengan bersepeda," katanya.
Sementara menurut Perwakilan Komunitas Ecotransport, Hanny, tahap pertama, bantuan sepeda dari Pertamina sebanyak 162 telah diberikan ke enam SMP. Yakni, SMP 50, SMP 46, SMP 17, SMP 39, SMP 29, dan SMP 42. Bantuan kedua, akan diberikan pada sekolah yang siap menggunakan dan mengembalikan.
"Untuk mengurangi polusi udara kami terus mengkampanyekan eco transport. Terutama, pada generasi penerus, seperti anak-anak dan pelajar," katanya.