Kamis 24 Nov 2016 15:15 WIB

Guru akan Diberi Kewenangan Evaluasi Siswa untuk Kelulusan

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Nur Aini
Seorang guru sedang mengajar para siswa. (ilustrasi)
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Seorang guru sedang mengajar para siswa. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy berencana memberikan otoritas lebih besar pada guru dalam menjalankan tugasnya. Guru akan diberi kewenangan mengevaluasi peserta didik.

"Guru akan kita beri otoritas semakin besar," kata dia di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud), Jakarta, Kamis (24/11).

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menuturkan salah satu bentuk pemberian otoritas yakni memberikan kewenangan pada guru dalam mengevaluasi peserta didik. Hal tersebut menyusul rencana Kemdikbud memoratorium ujian nasional (UN). Ia meminta semua pihak agar tidak meragukan kredibilitas guru dalam pemberian nilai.

"Guru jangan dikit-dikit dicurigai, jangan dianggap nggak mampu, nanti secara psikologis nggak bagus," ujar Muhadjir.

Memperingati Hari Guru Nasional (HGN) yang jatuh pada 25 November,  Muhadjir meminta para pendidik dapat semakin profesional. Artinya, semakin ahli di bidangnya dan punya tanggung jawab sosial. Muhadjir juga meminta para guru agar bergabung dengan organisasi profesi guru dengan membangun semangat korps. Tujuannya, agar para guru dapat saling mengasah pengalaman dan keterampilan.

Baca juga: Kemendikbud Usulkan Moratorium Ujian Nasional Mulai 2017

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement