Sabtu 26 Nov 2016 18:36 WIB

Siswa SD Nyaris Tawuran, Gubernur Jateng: Ini Peringatan

Red: Nur Aini
Siswa sekolah dasar (ilustrasi)
Foto: Republika/Aditya Pradana Putra
Siswa sekolah dasar (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,SEMARANG -- Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo berpendapat bahwa percobaan aksi tawuran siswa sekolah dasar di Kota Semarang menjadi peringatan bagi semua pihak terkait.

"Mereka belum tawuran, informasinya tidak seperti itu. Sebenarnya itu kenakalan anak yang biasa saja, makanya kita dorong pada anak-anak kalau melihat seperti itu harus dipisah dan yang begini harus diajarkan dari bawah," katanya di Semarang, Sabtu (26/11).

Menurut Ganjar, hal-hal seperti itu tidak boleh dibiarkan berlarut-larut dan harus segera diselesaikan dengan melibatkan semua pihak. "Mestinya orang tua sudah mulai peduli, tidak hanya guru," ujar politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu.

Hal tersebut disampaikan Ganjar usai kegiatan "Ganjar Mengajar" di pelataran SD Kuningan 01, Kelurahan Kuningan, Semarang Utara dalam rangka memperingati Hari Anak Internasional 2016 dengan tema encegahan kekerasan terhadap anak di lingkungan sekolah dan penggunaan internet sehat. Kegiatan tersebut diisi dialog antara Ganjar dengan perwakilan pelajar dari SD Kuningan 01, 02, 03, 04, SD Vincencius, SD Al Iman, SD Bhinneka, SD Miftahul Huda.

Kepada ratusan pelajar SD yang hadir dalam kegiatan tersebut, orang nomor satu di Jateng itu menyampaikan pesan untuk mencintai orang tua, menghormati guru, hidup rukun dan damai, serta rajin belajar. Sebelumnya, tawuran antarsiswa sekolah dasar di Kota Semarang, Jawa Tengah, nyaris pecah pada Kamis (24/11) siang sebelum akhirnya digagalkan oleh petugas keamanan. Puluhan siswa SD mendatangi SD Pekunden yang berlokasi di Jalan Taman Pekunden Nomor 9 Semarang dengan menenteng senjata tajam. Kedatangan para siswa yang masih berseragam sekolah tersebut dipergoki oleh petugas keamanan SD Pekunden.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement