Senin 28 Nov 2016 20:30 WIB

Pemkot Padang Siap Desentralisasi UN

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Bayu Hermawan
  Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK).   (ilustrasi)
Foto: Republika/Yasin Habibi
Pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Padang menyambut baik rencana moratorium ujian nasional. Pemkot Padang juga siap menyambut kebijakan desentralisasi ujian nasional (UN)

"Siap. Sebenarnya bukan dari sekarang, dulu-dulu. Sudah bisa," kata Wali Kota Padang, Mahyeldi Ansharullah saat dihubungi Republika.co.id, Senin (28/11).

Ia menyambut baik rencana pemerintah pusat memoratorium ujian nasional (UN). Alasannya, masing-masing daerah belum memenuhi fasilitas standar dalam pelaksanaan UN. "Kalau untuk kelulusan kurang tepat. Upaya untuk moratorium sangat baik," ujarnya.

Mahyeldi setuju apabila UN hanya digunakan untuk pemetaan capaian pendidikan di masing-masing sekolah atau daerah. Ia menilai, pemetaan merupakan bahan atau informasi untuk melakukan percepatan-percepatan dalam peningkatan kualitas di masing-masing daerah.

Disinggung permasalahan anggaran, Mahyeldi mengaku Pemkot Padang tidak akan merasa terbebani. Ia meyakini, desentralisasi ujian akhir tetap mendapat campur tangan pemerintah pusat. Menurutnya, pemerintah tidak boleh hitung-hitungan terkait dengan pendidikan.

"Kalau untuk pendidikan ini, bangsa Indonesia harus habis-habisan harus serius dan sungguh-sungguh," katanya lagi.

Mahyeldi merinci, Pemkot Padang selama ini selalu memberikan dukungan penuh terhadap dunia pendidikan di daerahnya, seperti, menghapus uang pembangunan dan uang bulanan. "Saya kira keseriusan itu harus merata, untuk semua di Indonesia. Karena tak ada cara lain untuk meningkatkan kualitas bangsa ini kecuali dari jalur pendidikan," jelasnya.

Menyambut moratorium UN, Mahyeldi mengatakan, Pemkot Padang siap mengambil langkah-langkah strategis. Tujuannya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Padang. Kendati, ia tidak menampik, UN membuat sekolah, pelajar dan guru selalu berkompetisi mempersembahkan hasil terbaik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement