Kamis 01 Dec 2016 21:37 WIB

Anggaran UASBN tak akan Bebani Pemerintah Daerah

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Andi Nur Aminah
 Siswa SMK mengikuti Ujian Nasional
Siswa SMK mengikuti Ujian Nasional

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) memastikan tidak akan membebankan anggaran pada pemerintah daerah dalam menyelenggarakan ujian akhir sekolah berstandar nasional (UASBN) pengganti ujian nasional (UN). "Tidak akan dibebankan ke daerah. Nanti tetap dari pusat semunya," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (1/12).

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menjelaskan, pembuatan soal akan didanai pemerintah pusat. Selain itu, pemerintah juga punya soal-soal dari bank soal. "Kita sudah siap 70 persen kalau ratas menyetujui moratorium UN," jelasnya.

Muhadjir menjelaskan, pemerintah telah menyiapkan APBN sebesar Rp 491 miliar untuk penyelenggaraan UN pada 2017. Kendati demikian, ia memperkirakan pelaksanaan UASBN akan memakan anggaran total sebesar Rp 1 triliun.

Apabila realisasi UASBN mampu menurunkan anggaran yang selama ini digunakan untuk UN, maka uang tersebut digunakan untuk revitalisasi dan melengkapi peralatan sekolah. Sebab, Muhadjir mengatakan pemerintah menargetkan penyelenggaraan UASBN menjadi tanpa kertas atau berbasis komputer. "Itu hitung-hitungan kasar, Rp 500 miliar sampai Rp 1 triliun," jelasnya.

(Baca Juga: UASBN akan Jadi Pengganti UN)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement