REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir masih menunggu hasil rapat terbatas (ratas) ihwal moratorium ujian nasional (UN). Hal tersebut merujuk pada adanya kebijakan hasil UN yang menjadi salah satu pertimbangan masuk perguruan tinggi. "Kami masih nunggu rapat dengan Pak Presiden (Joko Widodo), rapat baru Rabu (7/12)," katanya, Selasa (6/12).
Menurutnya apabila UN dimoratorium, tidak akan berdampak besar pada proses penerimaan mahasiswa baru. Ia juga mengatakan, masih banyak jalur yang dapat digunakan para pelajar untuk masuk perguruan tinggi. Seperti, SMBTN, SNMPTN (nilai rapor kelas X-XII) yang mendasarkan pada portofolio anak.
Nasir menegaskan, UN hanya bagian kecil pertimbangan masuk ke perguruan tinggi. Bobotnya juga hanya 10 persen untuk pertimbangan masuk. Sehingga, apabila UN ditiadakan, maka masih ada 90 persen lainnya yang menjadi pertimbangan masuk perguruan tinggi.
"Tidak ada pengaruh dan masalah dalam hal ini. (Namun apakah) penentuan UN dimasukan tidak, akan kami cek nanti," tutur dia.