REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengikuti rapat koordinasi penanganan bencana gempa Pidie Jaya. Banda Aceh. Rapat itu dipimpin oleh Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Puan Maharani.
Dalam rapat tersebut, Muhadjir menyampaikan laporan hasil pemantauan tim Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) terkait kerusakan sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan.
Muhadjir mengatakan terdapat 65 sekolah yang mengalami kerusakan, terdiri dari 35 Sekolah Dasar (SD), 11 Sekolah Menengah Pertama (SMP), 13 Sekolah Menengah Atas (SMA), dan 6 Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Selain itu, terdapat juga 81 fasilitas Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) mengalami kerusakan sarana dan prasarana dengan tingkat rusak sedang dan berat.
"Menindaklanjuti arahan Presiden agar kegiatan belajar dapat terus berjalan, kita berencana memenuhi kebutuhan bantuan untuk merehabilitasi dan merevitalisasi sarana dan prasarana pendidikan dan kebudayaan yang rusak akibat gempa dengan total anggaran sekitar Rp.68,2 Miliar," katanya dalam keterangan pers dari Banda Aceh, Kamis (15/12).
Muhadjir menjelaskan bantuan terhadap sekolah yang rusak nantinya bersifat swakelola melalui Komite Gotong Royong Sekolah. "Nantinya juga akan melibatkan pihak perguruan tinggi untuk melakukan uji mutu dan kelayakan rehabilitasi sekolah yang rusak," ujar Muhadjir.
Rapat Koordinasi tersebut juga dihadiri oleh Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basoeki Hadimoeljono, Pelaksana Tugas Gubernur Aceh Soedarmo, dan Bupati Pidie Jaya, Bupati Pidie, Bupati Bireun, serta Deputi II Bidang Penanganan Darurat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Tri Budiarto.