REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) akan menggelar rapat pembahasan pelaksanaan ujian nasional (UN) 2017 mendatang. "Besok (Kamis, 22 Desember) baru akan di rakorkan," kata Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kemendikbud, Hamid Muhammad dalam pesan singkat yang diterima wartawan, Rabu (21/12).
Ia mengatakan, rapat koordinasi membahas pelaksanaan UN 2017 akan dilakuakn di Gedung A Kemdikbud. Sementara itu, Kepala Pusat Penilaian Pendidikan (Puspendik) Kemdikbud, Nizam menjelaskan, rapat koordinasi bersifat internal Kemendikbud. Namun, ia tidak merinci apa saja yang akan dibahas dalam rapat yang digelar.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memutuskan ujian nasional (UN) tetap dilanjutkan. Keputusan itu diambil Jokowi usai memimpin rapat terbatas yang khusus membahas soal evaluasi UN di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (19/12). "Presiden memutuskan ujian nasional tetap diadakan," ucap Sekretaris Kabinet Pramono Anung, dalam konferensi pers yang digelar usai rapat.
Namun begitu, ia memastikan bahwa UN tahun depan akan dijalankan dengan sejumlah perbaikan. Salah satu perbaikan itu, menurut Pramono, dengan peningkatan kapasitas guru sehingga kualitas pendidikan diharapkan ikut meningkat.
Pramono mengatakan bahwa laporan dari Programme Internationale for Student Assesment (PISA) menjadi salah satu pertimbangan Presiden sehingga akhirnya memutuskan untuk melanjutkan UN. Dalam laporan yang dikeluarkan oleh Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) tersebut, Indonesia diklaim mengalami peningkatan prestasi dalam sejumlah bidang ilmu dalam tiga tahun terakhir. Sehingga, pemerintah menyimpulkan bahwa sistem pendidikan yang diterapkan di Indonesia sudah pada jalur yang tepat.