Senin 26 Dec 2016 18:15 WIB

UMM Ajarkan Siswa SD Fasih Berbahasa Inggris

Rep: Christiyaningsih/ Red: Dwi Murdaningsih
Anak-anak belajar bahasa Inggris/ilustrasi
Foto: activetalk.com.my
Anak-anak belajar bahasa Inggris/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Bahasa Inggris adalah bahasa yang sangat mudah dipelajari dan mudah dipahami. Setidaknya itulah kesan yang disampaikan oleh Aisyah Peravasa Effendy, the best student of Grade II- Lovely Class. Menurutnya Belajar Bahasa Inggris di UMM menyenangkan karena belajar sambil bermain. "Saya ikut EYL sejak kelas I, dan tahun depan akan ikut lagi," ujar Vasa, panggilan akrabnya.

Sudah lebih dari sepuluh tahun Program studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) membuka kelas bagi siswa SD di sekitar kampus. Kegiatan ini ditujukan sebagai ajang praktek mahasiswa yang mengambil English for Young Learners (EYL) sebagai mata kuliah pilihan.

Selama satu semester mahasiswa mempelajari metode pembelajaran Bahasa Inggris untuk anak yang dan membuka kelas bagi siswa kelas I-VI SD. Di akhir semester, mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa Inggris menggelar Graduation Party untuk seluruh siswa EYL. Tahun ini Graduation Party diselenggarakan pada Ahad (25/12). Graduation Party merupakan acara penutup dari kelas EYL tersebut.

Menurut dosen pengampu mata kuliah EYL, Aninda Nidhommil, EYL adalah mata kuliah yang memberikan pengalaman bagi mahasiswa untuk mengajar bahasa Inggris untuk anak, sebagai pelengkap pengetahuan mengajar pada level di atasnya. “Pada mata kuliah ini, semua mahasiswa membuka kelas, mulai dari proses rekrutmen siswa, pembelajaran, evaluasi, sampai graduation, dengan siswa dari berbagai sekolah di Malang Raya,” kata Anin, panggilan akrabnya.

Tidak hanya siswa SD saja yang menjadi sasaran utama dalam mata kuliah EYL itu. Anin juga menjelaskan bahwa guru yang semuanya adalah mahasiswa semester tujuh, juga menjadi sasaran dalam mata kuliah itu. Menurut Anin, guru dituntut agar bisa menaikkan mood siswanya sebelum belajar. “Menaikkan mood siswa itu adalah modal awal agar mereka (siswa) mau belajar bahasa inggris, dan ini tantangan bagi mahasiswa,” kata dia.

Pengalaman menggunakan bahasa secara otentik menjadi tujuan utama dari pembelajaran EYL. Sebagai contoh, pada saat materi Selling and Buying, mahasiswa harus mampu menyajikan pembelajaran dengan menggunakan role play, menghitung uang dengan benar dan berinteraksi seperti penjual dan pembeli sebenarnya. Lagu dalam bahasa Inggris di awal dan di akhir pembelajaran juga menjadi kegiatan yang khas dari kelas EYL.

“Lagu masih menjadi salah satu metode dalam pembelajaran. Jadi dengan menyanyikan dalam bahasa Inggris, siswa dapat dengan menghafal kosa kata dan pemakaiannya,” kata Anin.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement