REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) akan menguji coba Kartu Indonesia Pintar (KIP) Plus di 44 kabupaten/kota se-Indonesia pada 2017. Uji coba akan dilakukan di daerah yang mempunyai dukungan sarana dan prasana.
"Akan segera dilakukan uji coba penggunaan KIP Plus di 44 kabupaten/kota," kata Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy di Jakarta beberapa waktu lalu.
Sebelumnya, Kemdikbud telah menguji coba KIP Plus atau elektronik di DI Yogyakarta pada Oktober 2016. KIP Plus merupakan bentuk pengembangan penyaluran bantuan pendidikan Program Indonesia Pintar (PIP) secara non-tunai. Kartu ini dapat digunakan sebagai alat transaksi keuangan. Pelajar dapat belanja keperluan sekolah di toko yang ditunjuk oleh bank. Serta, di koperasi sekolah yang memiliki fasilitas mesin Electronic Data Capture (EDC).
Kemdikbud bersama BRI dan BNI telah menyerahkan 1.295 KIP Plus kepada siswa penerima PIP di Kota Yogyakarta. Masing-masing, 629 kartu untuk pelajar SMP, 142 kartu untuk pelajar SMA, dan 524 kartu untuk pelajar SMK. Setidaknya, sebanyak 150 mesin EDC telah disiapkan BRI dan BNI untuk dapat menerima transaksi menggunakan KIP Plus di Kota Yogyakarta.
Muhadjir mengatakan, KIP Plus dapat digunakan sebagai alat transaksi, serta meningkatkan pemahaman literasi keuangan. Ia meyakini, KIP Plus mampu memperbaiki akuntabilitas penyaluran bantuan. Muhadjir mengatakan, penyaluran KIP Plus akan deselaraskan dengan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dan Program Keluarga Harapan (PKH).