REPUBLIKA.CO.ID, PIDIE JAYA -- Pascamusibah gempa bumi yang melanda bumi Aceh khususnya Pidie Jaya dan sekitarnya beberapa waktu lalu yang mengakibatkan sejumlah bangunan Sekolah/Madrasah roboh dan rusak, kini mulai terlihat kegiatan belajar mengaja (KBM). Bahkan, hal itu justru menyulut semangat siswa/siswi di Kabupaten tersebut untuk belajar, walaupun harus menempati tenda, meski ada juga yang sudah menggunakan ruang belajar sementara.
Seperti halnya di salah satu madrasah di Kabupaten Pidie Jaya, MIN Paru, pascagempa, bangunan sekolah mereka roboh. Mereka menggunakan tenda untuk belajar. "Tapi sekarang, alhamdulillah sudah pindah ke ruang sementara," kata Ahmad Yani SAg, Kasi Pendis Kantor Kemenag Kabupaten Pidie Jaya. Sabtu (7/1).
Dia mengatakan, poses belajar mengajar sudah normal, walau mereka belajar dalam keadaan serba keterbatasan. Baik yang masih di bawah tenda maupun di ruang belajar sementara, terutama bagi yang gedungnya roboh atau rusak berat. "Kita berharap semoga proses belajar mengajar kembali normal seperti sedia kala," ujar Yani.
Dikatakan Yani, anak-anak pada dasarnya sangat antusias untuk sekolah dan belajar. Namun, faktor tempat belajar yang masih di bawah tenda, ada sedikit terkendala, apalagi pada saat hujan karena becek,
"Hasil pantauan kami di MIN Paru, walau kondisi hujan anak-anak tetap sekolah dan belajar walau kehadirannya terbatas. Kita terus melakukan kerja sama dengan semua pihak untuk pendampingan murid dan guru dalam membangkitkan semangat kesekolah. Semacam truma heling dan phiskosoial dan lain-lain. Yang penting anak anak tetap semangat, kini saatnya kita bangkit," ucap Yani.