Kamis 19 Jan 2017 16:29 WIB

Dikunjungi Dubes Amerika, Ponpes Assalam Ingin Kerja Sama Pertukaran Pelajar

Rep: Andrian Saputra/ Red: Agus Yulianto
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) bersiap menggunakan teleskop untuk mengamati proses gerhana matahari di observatorium Ponpes Assalam, Sukoharjo. (Ilustrasi)
Foto: Antara/Maulana Surya
Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo (kanan) bersiap menggunakan teleskop untuk mengamati proses gerhana matahari di observatorium Ponpes Assalam, Sukoharjo. (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Direktur Pondok Pesantren Assalam, Uripto Mahmud Yunus berharap, dapat terjalinnya kerja sama antara Assalam dengan sekolah-sekolah di Amerika Serikat pascakunjungan Dubes Robert Donovan Junior pada Kamis (19/1) siang. Dia ingin agar santrinya dapat juga merasakan mengenyam pendidikan di negri paman sam itu.

"Memang sekarang belum ada kesepakatan, tapi di masa-masa akan datang kita ingin adakan sistem sister school, pertukaran pelajar. Tapi ini melalui proses dan santri pun sangat antusias untuk ini," tutur Uripto usai menyambut kunjungan Dubes Roert Donovan Junior.

Dia mengungkapkan, kemungkinan untuk melakukan pertukaran pelajar dengan sekolah-sekolah di Amerika pun semakin besar lantaran Assalam menjadi salah satu pendiri Aliansi Sekolah-Sekolah Islam Internasional (Ittishal). Setelah tahun lalu, Islamic Society of North Ameirca (ISNA) sebuah organisasi lembaga-lembaga pendidikan Islam di Amerika itu juga menyatakan ketertarikannya utuk menjalin kerja sama pertukaran pelajar dengan santri Assalam.

Sementara itu dalam kunjunganya ke Assalam, Robert DJ memberikan motivasi kepada santri agar dapat bisa melanjutkan pendidikan ke Amerika. Selain itu, dia juga menyampaikan ketertarikannya mempelajari Islam dan dunia pesantren di Indonesia.

Kunjungan mantan Konsul Jendral AS di Hongkong ke pesantren itu menjadi yang pertama kalinya sejak diangkat Presiden Barack Obama menjabat sebagai Dubes Amerika untuk Indonesia menggantikan Robert O Blake tahun lalu. Robert berharap, dengan hal tersebut dapat terjalin hubungan yang lebih baik dengan pemerintah Indonesia terutama dengan masyarakat Indonesia. Andrian Saputra

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement