Kamis 19 Jan 2017 23:52 WIB

UNBK di Kepulauan Terkendala Infrastruktur

Petugas mempersiapkan peralatan untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 12, Jakarta, Sabtu (7/5).
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Petugas mempersiapkan peralatan untuk Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di SMP Negeri 12, Jakarta, Sabtu (7/5).

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara Romi Wijaya mengatakan pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di sekolah yang terletak di daerah kepulauan hadapi kendala.

"Memang kita hadapi kendala jika harus melaksanakan UNBK kepada seluruh satuan pendidikan, karena letak geografis sekolah yang berada di daerah kepulauan yang sarana prasarana yang belum memadai seperti listrik," jelas Romi Wijaya saat dihubungi di Sukadana, Kayong Utara, Kamis (19/1).

Hal yang terpenting adalah akses internet yang belum bisa dijangkau oleh semua sekolah yang ada Kabupaten Kayong Utara sehingga sangat sulit untuk memberlakukan UNBK ke seluruh satuan pendidikan yang ada di Kabupaten Kayong Utara.

"Saat ini yang sudah melaksanakan UNBK di Kabupaten Kayong Utara baru dua sekolah yaitu SMKN 1 Sukadana dan SMAN 1 Sukadana," katanya lagi.

Untuk saat ini, Dinas Pendidikan Kabupaten Kayong Utara sedang melakukan validasi data siswa dan sekolah tentang persiapan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) sebagai tahap awal untuk menentukan proses Ujian Nasional yang berlangsung di Kabupaten Kayong Utara nantinya.

"Setelah data terkumpul akan kita kirim ke Kementerian sebagai pertimbangannya disana, nanti, pusat yang akan menentukan proses berlangsungnya Ujian Nasionalnya," tambahnya.

Sedangkan untuk mempersiapkansiswa/i yang akan melaksanakan Ujian Nasional, Disdik Kabupaten Kayong Utara akan segera melakukan beberapa tryout sebelum pelaksanakan Ujian Nasional.

"Kalau dari sekolah dalam waktu dekat akan dilaksanakan tryout, nanti juga dari Dinas akan melaksanakan 2 kali tryout sebelum pelaksanaan Ujian Nasioan," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement