REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN -- Pondok Pesantren Husnul Khotimah, di Desa Manis Kidul, Kabupaten Kuningan, kembali menggelar Ajang Remaja Berprestasi (Aresta) 12 tahun 2017. Kegiatan itu diikuti 571 siswa tingkat sekolah dasar (SD), sekolah menengah pertama (SMP) dan sekolah menengah atas (SMA) sederajat.
‘’Para peserta datang dari 107 sekolah di Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta,’’ ujar Ketua Pelaksana Aresta 12, Adib Surya Muhafian, Selasa (14/2).
Adib menjelaskan, dalam ajang Aresta 12 yang berlangsung tiga hari mulai Jumat (10/2) itu, para peserta mengikuti sepuluh cabang lomba dan seminar. Yakni lomba dai cilik tingkat SD, Musabaqoh Hifdjil Quran tingkat SD dan SMP dan Story Telling (bercerita menggunakan bahasa inggris) tingkat SMP.
Selain itu, lomba cepat tepat Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) tingkat SMP, fotografi tingkat SMA sederajat dan short movie (film pendek) tingkat SMA. Ditambah lagi, lomba kaligrafi tingkat SMA, khitobbah (memberikan wawasan keislaman menggunakan bahasa arab) tingkat SMA serta lomba debat bahasa Indonesia tingkat SMA.
Adib mengatakan, Aresta 12 berhasil memunculkan potensi-potensi yang luar biasa. Setiap peserta pun berkompetisi dengan antusias dan sportif dalam ajang yang rutin digelar setiap tahun itu.
‘’Dengan tema ‘Globalisasi dan Masa Depan Indoesia’, Aresta 12 berhasil mencetak juara-juara dari setiap lomba yang digelar,’’ kata Adib.
Dari seluruh cabang perlombaan yang dilaksanakan dalam Aresta 12, juara umum jatuh kepada SMPN 1 Kuningan. Hal itu dikarenakan kemampuan para siswa dari sekolah itu berhasil memikat dewan juri dalam lomba cerdas tangkas MIPA dan Story Telling.
Aresta 12 2017 resmi ditutup oleh gubernur Jawa Barat, yang diwakili oleh Iif Hidayat, seorang staf Kantor Kepegawaian Provinsi Jawa Barat, Ahad (12/2). Pada penutupan Aresta 12, para peserta dan seluruh santri dihibur oleh penyanyi religi, Opick, dan group nasyid Justice Voice asal Jogjakarta.
Selain konser, Opick melalui Komite Nasional untuk Rakyat Palestina (KNRP) juga melakukan penggalangan dana untuk Palestina. Para santri pun sangat antusias memberikan sumbangan untuk Palestina.
‘’Semoga di tempat ini lahir pemimpin-pemimpin besar, ulama-ulama besar dan pengusaha-pengusaha besar yang semuanya membawa bendera La Ilaha Illallah,’’ tandas Opick.