Selasa 14 Feb 2017 21:37 WIB

687 Kepala Sekolah Jabar Diingatkan Jauhi Pungli

Rep: Zuli Isitqomah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pungli di Sekolah (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Pungli di Sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan mengukuhkan 687 kepala sekolah SMA/SMK Negeri se-Jawa Barat di Pusdai Jawa Barat, Kota Bandung, Selasa (14/2). Pengukuhan ini menyusul alih kelola SMA/SMK dari pemerintah kota/kabupaten ke provinsi.

Dalam sambutannya, Heryawan menyampaikan bahaya pungutan liar (pungli) kepada para kepala sekolah. Gubernur mengimbau kepala sekolah untuk menjauhi praktek pungli. "Saya ingin ingatkan kepada seluruh kepala sekolah yang baru saja dikukuhkan, untuk berhati-hati dalam melaksanakan tugas dan kewenangannya karena sekolah sangat rawan terhadap praktek pungutan liar," katanya.

Aher, sapaan akrabnya, mengatakan kepala sekolah juga guru harus menjadi sosok teladan di sekolah. Perilaku-perilaku curang tentunya akan menjadi cerminan buruk dari masyarakat nantinya. Apalagi  saat ini telah terbentuk Tim Sapu Bersih Pungutan Liar (Saber Pungli). "Supaya nggak ada hal buruk yang diamanatkan kepada guru. Harus jadi sosok teladan," ujarnya.

Gubernur pun meminta pimpinan sekolah dan seluruh jajarannya untuk bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya serta tidak melakukan praktek yang mengarah pada pungli agar tercipta iklim sekolah yang bebas dari praktik korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) sehingga jika ada pungli atau gratifikasi yang dilakukan, khususnya di dunia pendidikan, maka pejabat ataupun Aparatur Sipil Negara (ASN) yang terbukti bisa dikenai sanksi berdasarkan peraturan perundang-undangan.

Selain itu, Aher meminta kepala sekolah berperan besar mengembangkan sekolah. Menjadikan sebagai tempag pembinaan bagi generasi muda. "Kita ingin jadikan sekolah menjadi tempat pembinaan generasi muda baik intelektual dan moralitas," ucapnya.

Sekolah juga, ujar Aher, harus diciptakan menjadi rumah kedua bagi siswa. Sehingga pelajar semakin nyaman berada di sekolah karena guru-gurunya yang ramah dan menjadi panutan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا قُمْتُمْ اِلَى الصَّلٰوةِ فَاغْسِلُوْا وُجُوْهَكُمْ وَاَيْدِيَكُمْ اِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوْا بِرُءُوْسِكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ اِلَى الْكَعْبَيْنِۗ وَاِنْ كُنْتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوْاۗ وَاِنْ كُنْتُمْ مَّرْضٰٓى اَوْ عَلٰى سَفَرٍ اَوْ جَاۤءَ اَحَدٌ مِّنْكُمْ مِّنَ الْغَاۤىِٕطِ اَوْ لٰمَسْتُمُ النِّسَاۤءَ فَلَمْ تَجِدُوْا مَاۤءً فَتَيَمَّمُوْا صَعِيْدًا طَيِّبًا فَامْسَحُوْا بِوُجُوْهِكُمْ وَاَيْدِيْكُمْ مِّنْهُ ۗمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيَجْعَلَ عَلَيْكُمْ مِّنْ حَرَجٍ وَّلٰكِنْ يُّرِيْدُ لِيُطَهِّرَكُمْ وَلِيُتِمَّ نِعْمَتَهٗ عَلَيْكُمْ لَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ
Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki. Jika kamu junub, maka mandilah. Dan jika kamu sakit atau dalam perjalanan atau kembali dari tempat buang air (kakus) atau menyentuh perempuan, maka jika kamu tidak memperoleh air, maka bertayamumlah dengan debu yang baik (suci); usaplah wajahmu dan tanganmu dengan (debu) itu. Allah tidak ingin menyulitkan kamu, tetapi Dia hendak membersihkan kamu dan menyempurnakan nikmat-Nya bagimu, agar kamu bersyukur.

(QS. Al-Ma'idah ayat 6)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement