REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Sekolah Dasar Negeri (SDN) Waru 1, Parung, Bogor, Jawa Barat, terpilih mewakili Kecamatan Parung mengikuti ajang Lomba Sekolah Sehat 2017 tingkat Kabupaten Bogor. Tim penilai sebanyak tujuh orang tiba sekitar pukul 10.00 Wib dipimpin langsung dari Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor, Asep NS, Senin, (20/2). Selama dua jam rombongan meninjau langsung kondisi sekolah yang berdiri tahun 1928.
Penilaian yang dilakukan meliputi sembilan aspek, yaitu, kebersihan dan ventilasi ruangan, perlengkapan ruang UKS, kantin sekolah, kamar mandi, WC dan tempat cuci tangan, pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, kerjasama UKS dengan komite sekolah, sarana dan prasarana ibadah, manajemen dan peran serta masyarakat.
Asep NS mengatakan kedatanganya ke sekolah yang beralamat di Jalan Raya H. Mawi, Kampung Waru Jaya, Parung, ini memiliki tiga fungsi. ''Kedatangan kami ke sini memiliki tiga fungsi, pertama, silaturahim ke lingkungan Kecamatan Parung khususnya SDN Waru 1 Parung. Kedua, pembinaan dalam mengelola sekolah sehat. Ketiga, evaluasi.
Bagaimana sekolah sehat di Kecamatan Parung,''kata Asep yang merasa terkejut saat datang disambut Mars UKS.
Asep menilai, SDN Waru 1 Parung, sudah sangat layak disebut sekolah sehat. Namun dirinya tidak menampik masih ada beberapa hal yang perlu dibenahi untuk kesempurnaan. ''Di sini terlihat kebersihannya, rindang, hijau sudah terlihat nuansa UKS. Kami akronimkan jadi RAS, rindang asri dan sejuk. Mudah-mudahan kondisi ini terus berlangsung setiap hari,''katanya.
Asep berharap semua sekolah di Kecamatan Parung selalu menjaga kebersihan sehingga predikat sekolah sehat bukan hanya milik SDN Waru 1 saja. ''Memang yang paling sulit adalah menjaga bahkan lebih meningkatkan. Mudah-mudahan semangat ini melunar dalam memajukan sekolah sehat di Kecamatan Parung.''
Untuk mewujudkan sekolah sehat, Asep menjabarkan, butuh waktu yang panjang dan komitmen dalam mewujudkannya. ''Dibutuhkan komitmen dari pihak sekolah dan semua stakeholder sehingga sekolah sehat bisa terwujud dan berjalan apa adanya tidak dibuat-buat,''jelasnya.
Sekolah sehat, sambung Asep, membutuhkan dukungan lintas sektor dari kebersihan, keasrian, karena dalam radius 500 meter harus ada imbasnya dari sekolah sehat. ''Sekolah yang level UKS nya tingkat kabupaten menjadi rujukan sekolah lain bagaimana mengelola sekolah sehat,''tandasnya.
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement