Kamis 23 Mar 2017 20:18 WIB

Menampilkan Angklung di Negeri Seberang

Rep: Erdy Nasrul/ Red: Agung Sasongko
  Tim Sekolah Indonesia Davao sedang memainkan angklung dalam acara Pasundayag, di Davao City, Filipina, pekan lalu.
Foto: istimewa
Tim Sekolah Indonesia Davao sedang memainkan angklung dalam acara Pasundayag, di Davao City, Filipina, pekan lalu.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Belajar angklung memunculkan kesan tersendiri bagi siswa Sekolah Indonesia Davao (SID), Mindanao, Filipina. Mereka tampak senang, karena bisa memainkan alat musik asli Indonesia.

Kemampuan mereka memainkan alat musik Indonesia ditampilkan di hadapan warga Mindanao. ‎Tim angklung dan arumba Sekolah Indonesia Davao (SID), Filipina, unjuk kebolehan di hadapan warga setempat beberapa waktu lalu.

‎Dalam acara Pasundayag 2017, tim menampilkan yang terbaik. "Kami bangga," ujar Wakil Kepala SID, Nanang Sumanang, Selasa (14/3).

Pasundayag adalah penampilan aneka macam kesenian untuk memeriahkan HUT Kota Davao. Acara ini diselenggarakan oleh City Tourism Office Davao City.

Tim membawakan lagu Batak, "Ramba Dia". Mereka kemudian memainkan angklung yang menarik perhatian ribuan penonton.

Tim juga membawakan lagu berjudul “Anak”. Ini adalah lagu abadi yang diciptakan dan dinyanyikan oleh Freddy Aguilar. Masyarakat Davao City seperti ikut arus permainan angklung murid-murid SID.

Selesai memainkan lagu anak yang mendapatkan tepuk tangan yang luar biasa meriahnya, tim angklung langsung menyanyikan “Andaikan Kau Datang” sebuah lagu Koes Plus dan diakhiri dengan lagu “Besame Mucho”. 

Tim Angklung SID diasuh oleh Dhede Nugraha. Warga sempat diberitahukan tentang sejarah angklung.

Setiap tamu undangan diberikan angklung dan  dibimbing. Mereka bisa memiankan dua buah lagu “Twingkle Little Star” dan “ Fallin in Love”.

Konsul Jenderal RI di Davao, Berlian Napitupulu, mengatakan bahwa Indonesia bukanlah bangsa asing bagi Filipina. "Kita adalah bersaudara, dan itu sudah dibuktikan dengan kerja sama yang baik selama ini dan kita akan terus meningkatkan kerja sama tersebut," ujarnya.

Sementara itu Kepala Sekolah Indonesia Davao, Agus, mengatakan, sebagai sekolah yang berada di wilayah akreditasi KJRI, SID mempunyai misi untuk menyukseskan program KJRI dalam hal diplomasi kebudayaan.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement