REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kepala Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) Nizam mengatakan pelaksanaan simulasi ujian nasional berbasis komputer (UNBK) kesetaraan berjalan lancar.
"Simulasi UNBK kesetaraan yang diikuti siswa paket B dan C di 34 provinsi berjalan lancar dan sukses," ujarnya di Jakarta, Ahad (26/2).
Dia mengatakan simulasi itu tidak hanya menjadi pembelajaran bermakna bagi peserta, tetapi juga pengelola PKBM, dinas pendidikan, dan pemangku kepentingan pendidikan lainya. Simulasi dilaksanakan dua hari, yaitu Sabtu dan Minggu pada 25-26 Maret 2017.
"Peserta UNBK sangat antusias dan merasa UNBK lebih praktis dibandingkan ujian berbasis kertas dan pensil," katanya
Hal tersebut, kata dia, menepis kekhawatiran banyak pihak yang beranggapan UNBK itu sulit dan menyebabkan kecemasan di kalangan dinas pendidikan, pengelola, dan peserta didik pendidikan kesetaraan.
"Aplikasi UNBK sangat ramah pengguna. Mereka yang bisa mengoperasikan telepon seluler, dipastikan tidak mengalami kesulitan dalam mengikuti UNBK," kata Nizam.
Pada 2017 merupakan tahun pertama pelaksanaan UNBK untuk pendidikan kesetaraan dan tahun ketiga bagi pendidikan jalur formal. Pelaksanaan UNBK pendidikan kesetaraan pada Sabtu-Minggu dilakukan dalam dua gelombang.
Gelombang pertama pada 15-16 April dan 22-23 April untuk paket C serta 13-14 April dan 20 April untuk paket B. Sedangkan gelombang kedua pada 7-8 Oktober dan 14-15 Oktober untuk paket C serta 7-8 Oktober dan 14 Oktober untuk paket B.
Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan Erika Budiarti Laconi mengatakan moda pelaksanaan ujian nasional pendidikan kesetaraan pada gelombang kedua adalah dengan UNBK.
"Seluruh PKBM wajib melaksanakan UNBK pada ujian nasional pendidikan kesetaraan gelombang kedua," kata Erika.
Saat ini, ada 914 pusat kegiatan belajar mengajar (PKBM) yang menggunakan UNBK dan 4.556 PKBM yang menggunakan UNKP