REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Politeknik Kelautan yang dibangun oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan RI di Kota Dumai, Provinsi Riau membuka kesempatan bagi 75 anak nelayan untuk bisa bersekolah gratis.
"Pada Mei 2017 sudah kita mulai program studinya, dengan 75 orang peserta didik yang diprioritaskan bagi anak nelayan, sekolah ini gratis," kata Pelaksana tugas Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Riau, Nafilson di Pekanbaru, Senin (27/3).
Ia mengatakan, saat ini tengah berlangsung proses hibah tanah seluas 3,7 hektare dari Pemerintah Kota Dumai dan bekas bangunan terminal agro milik Pemerintah Provinsi Riau kepada KKP untuk pembangunan Politeknik. Pembangunan Politeknik Kelautan yang dianggarkan dari APBN tersebut terus dikebut dan ditargetkan selesai pada bulan April 2017 ini.
"Sekarang berita acara hibah, kemudian dilanjutkan dengan lelang tender pembangunan. Pada bulan April sudah harus kerja renovasi sekolah, tempat belajar dan asramanya," ujar Nafilson pula.
Tahun ajar pertama, lanjut dia, akan dibuka tiga prodi diantaranya pengeloaan hasil perikanan, budidaya serta industrilisasi perikanan dengan 75 orang peserta didik. Sementara untuk tenaga pengajar akan disediakan dari KKP.
"Memang kita prioritaskan bagi anak-anak nelayan kurang mampu, Sekoahnya gratis, bahkan seragampun gratis," sebutnya pula.
Sementara, Sekretaris Jendral KKP RI Rifky Effendi Hardjanto beberapa waktu lalu, membenarkan pembangunan Politeknik Kelautan pertama di Riau tersebut pada 2017 ini. Pihaknya mengatakan program Politeknik sebagai dorongan untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia yang akan mengelola sektor perikanan kelautan di Kawasan setempat.
"Tahun ini sudah harus menerima peserta didik. Penting SDM harus didorong. Potensinya (kelautan) yang besar akan keliatan kalau SDM mempuni," ujarnya.