REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh menyurati PLN agar tidak memadamkan listrik di sekitar sekolah saat ujian nasional berbasis komputer (UNBK) berlangsung. "Suratnya sudah kami kirim ke PLN agar tidak ada pemadaman listrik, terutama di sekitar sekolah yang melaksanakan UNBK," kata Kepala Dinas Pendidikan Aceh Laisani di Banda Aceh, Senin (10/4).
Laisani menyebutkan, pengalaman UNBK sekolah menengah kejuruan yang berlangsung pekan lalu, kendala utamanya adalah pemadaman listrik. Saat itu, di hampir semua kabupaten/kota terjadi pemadaman listrik, sehingga komputer yang menjadi alat utama ujian nasional tidak bisa dinyalakan.
Dari pengalaman tersebut, dia mengatakan, pihaknya menyurati PLN agar tidak terjadi pemadaman saat UNBK berlangsung. Jika memang pemadaman tidak bisa dihindari, maka anak didik terpaksa menjalani ujian susulan. "Ujian berbasis komputer ini memakan waktu satu hari. Setiap sekolah harus melaksanakan ujian dengan tiga sesi, pagi, tengah hari, dan petang. Kalau listrik padam beberapa jam saja, tentu mengganggu jadwal ujian," kata dia.
Ujian nasional tingkat SMA berlangsung 10 hingga 13 April mendatang. Selain UNBK, ujian nasional menggunakan kertas dan pensil (UNKP) juga digelar bersamaan.
Laisani menyebutkan, UNBK dilaksanakan di 397 sekolah di 23 kabupaten/kota di Aceh dengan jumlah peserta mencapai 36.886 orang.
Sedangkan UNKP dilaksanakan di 308 SMA maupun madrasah aliah di seluruh Aceh dengan jumlah peserta mencapai 18.900 orang. "Jumlah sekolah, baik SMA maupun MA yang melaksanakan ujian nasional mencapai 705 sekolah. Sedangkan peserta keseluruhannya sebanyak 55.786 anak didik," kata Laisani.