Jumat 05 May 2017 10:13 WIB

Gelar Apresiasi Seni, SD BBI Tampilkan Seluruh Cabang Ekskul

Siswa SD BBI Bogor unjuk kebolehan dalam acara GAS 2017.
Foto: Sbbi
Siswa SD BBI Bogor unjuk kebolehan dalam acara GAS 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR – SD Bosowa Bina Insani (BBI) kembali menggelar kegiatan Gelar Apresiasi Seni (GAS). GAS 2017 diadakan di kampus Bosowa Bina Insani Bogor, Jawa Barat, Sabtu (29/4) dan mengusung tema “Mewujudkan Mimpi Menjadi Kenyataan”.

“Acara GAS kami gelar setiap tahun, bulan April. GAS menampilkan seluruh cabang ekskul. Tahun ini kami menampilkan sembilan ekskul wajib dan 10 ekskul pilihan. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh siswa SD BBI yang berjumlah 593 orang,” kata Kepala SD BBI Fatchul Dzannah dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (4/5).

Fatchul Dzannah menambahkan, GAS yang diadakan bekerja sama dengan Parents Association Bosowa Bina Insani (PABBI) SD BBI merupakan ajang untuk mengekspresikan kompetensi siswa dalam masing-masing cabang ekskul setelah mereka berlatih selama 10 bulan. “Acara ini dikemas dalam tema dongeng, dengan narator pendongeng Kang Didin,” tutur Dzannah.

Ia menyebutkan, ekskul wajib itu antara lain pramuka, paduan suara, melukis, tari, dokter cilik, marawis dan cricket.  Sedangkan ekskul pilihan antara lain karate, taekwondo, membatik, renang, futsal, memasak desain animasi, dan robotic.

Dzannah mengemukakan, GAS bertujuan mendorong para siswa SD BBI agar semakin bersemangat berlatih di cabang ekskul masing-masing. Diharapkan mereka semakin percaya diri dengan adanya kompetensi di bidang ekskul tersebut.

 Selain itu, pada GAS 2017 ini SD BBI bekerja sama dengan para orang tua murid menggelar Bazar Challenge. “Dari 27 kelas, sebanyak 26 kelas mengikuti Bazaar Challenge tersebut. Kegiatan ini pun dilombakan, yakni mencari stan terbaik,” tutur Dzannah.

Direktur Pendidikan Sekolah Bosowa Bina Insani Sudirman mengatakan, pihaknya sangat mendukung acara GAS tersebut. “kegiatan GAS sangat tepat untuk mendukung kecerdasan majemuk yang sudah dicapai siswa selama ini,” kata Sudirman.

Ia menambahkan, kegiatan ekskul penting bagi siswa untuk mengembangkan kecerdasan majematuk, seperti  kecerdasan bahasa, musikal dan logic matematika, spasial (melihat tata ruang), body kinestetik, intrapersonal dan harmoni. “Itulah yang diharapkan pihak sekolah dengan adanya sembilan ekskul wajib,” ujarnya.

Dalam acara GAS, semua cabang ekskul wajib dan ekskul pilihan sengaja ditampilkan. “Hal itu dimaksudkan untuk mendorong siswa agar memiliki kemampuan tertentu, dan mengoptimalkan potensi, minat maupun bakatnya,” papar Sudirman.

Salah satu siswa yang tampil dalam acara GAS tersebut adalah Ghibran Rajendra. Bocah berusia 8 tahun dan duduk di kelas 2 SD BBI itu main piano dan bernyanyi solo. Penampilannya yang penuh percaya diri mendapatkan applaus dari para guru dan teman maupun orang tua murid.

Ayah Ghibran, Haposan Andi mengungkapkan, kegiatan seperti itu (main piano dan bernyanyi solo) sudah dilakukan oleh Ghibran sejak ia duduk di Sekolah TK.  “Bakatnya sudah terlihat sejak kecil, dan gurunya pun selalu mengapresiasi  kecerdasannya. Tidak hanya bakatnya dalam bermusik, tapi juga kemampuan belajarnya. Ia selalu mendapatkan ranking di kelasnya,” tutur Haposan Andi.

Ia menambahkan, Ghibran juga seorang anak yang sangat rajin belajar agama. “Hafalan juz ‘Amma-nya  cukup banyak, dan dia tidak pernah meninggalkan shalat, apalagi shalat Shubuh,” papar Haposan Andi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement