Kamis 18 May 2017 10:12 WIB

Cerita Rakyat Dapat Tumbuhkan Nasionalisme Anak

Rep: Umi Nur Fadilah/ Red: Yudha Manggala P Putra
Buku cerita rakyat
Buku cerita rakyat

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah ingin menumbuhkan rasa nasionalisme dengan membagikan 10 ribu buku cerita rakyat di masing-masing provinsi di Indonesia. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy menjelaskan, 10 ribu buku cerita rakyat berasal dari Sabang hingga Merauke.

"Sehingga nanti kalau anak baca buku itu, mulai tumbuh kesadaran bahwa Indonesia ini sangat luas, kesadaran nasionalime," kata dia di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Senayan, Jakarta, Rabu (17/5).

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu meyakini, cerita rakyat dapat memperkaya pengetahuan setiap anak di Indonesia. Ia mencontohkan, anak-anak di Pulau Papua dapat mengetahui bermacam pengetahuan dan informasi dengan membaca buku nusantara tentang Pulau Jawa dan Sabang.

Selain itu, ia melanjutkan, anak-anak dapat memahami perbedaan budaya, seperti upacara adat menyembelih babi, tetapi daerah lainnya ada yang melarang penyembelihan babi.

"Di situ, guru bisa memberikan penjelasan agar tumbuh toleransi antarsiswa itu," jelasnya.

Pemerintah berencana menyebar 10 ribu buku cerita rakyat di setiap provinsi di Indonesia pada 2017. Namun, pemerintah memfokuskan distribusi logistik buku itu di daerah 3T (terluar, terdepan, tertinggal). Setiap daerah akan memiliki satu titik, baik di provinsi, kabupaten atau kota.

"Sekarang sudah dipesankan, sudah cetak. (Distribusinya) 10 ribu per titik, nanti melalui pegiat literasi dan sekolah," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement