Selasa 04 Jul 2017 11:16 WIB

Kantor Dispendasbud Mimika Disegel Guru Honor

Red: Agus Yulianto
Guru honorer (Ilustrasi)
Guru honorer (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, TIMIKA -- Puluhan guru honor di lingkungan Dinas Pendidikan Dasar dan Kebudayaan Mimika hingga Selasa (4/7), masih menyegel pintu-pintu masuk kantor Dispendasbud Mimika itu. Penyebabnya, dana insentif mereka belum dibayakan oleh Dispendasbud hingga saat ini.

Salah satu koordinator aksi demonstrasi guru honorer itu, Ignasius Rudin mengatakan, pihaknya akan terus melakukan penyegelan hingga dana insentif mereka dibayarkan oleh Kepala Dispendasbud Mimika Jenny O Usmanny. "Tidak ada negosiasi-negosiasi lagi, kami tidak mau negosiasi. Tidak ada yang boleh buka gembok pintu," kata Ignasius.

Akibat aksi gembok pintu tersebut, aktivitas dan pelayanan di kantor Dispendasbud hingga Selasa siang ini masih lumpuh. Kantor Dispendasbud Mimika sejak Senin (3/7) disegel para guru honorer yang meminta agar hak mereka segera diberikan.

Negosiasi yang tidak berujung pada jalan keluar yang dapat diterima kedua belah pihak, menimbulkan kekecewaan para guru. Pada kantor Dispendasbud hari ini terlihat sejumlah pegawai negeri dan honorer hanya berdiri saja di halaman dan tidak dapat beraktivitas di dalam kantor.

Sekretaris Dispendasbud Mimika Anton Bukaleng mengakui, bahwa akibat dari aksi segel pintu kantor tersebut, maka sejumlah pelayanan tidak dapat dilaksanakan dengan baik. Kendati demikian, ia mengaku, juga tidak dapat memaksa massa untuk membuka segel.

Hal itu, menurut Anton, bukanlah kewenangannya. "Saya juga bawahan di sini. Kami juga berharap agar Kepala Dispendasbud sendiri yang bisa berbicara dengan massa, sehingga persoalan ini ada jalan keluarnya," kata Anton.

Anton juga mengharapkan penyegelan kantor itu, tidak menjadi alasan pegawai untuk menambah libur attau dengan sengaja tidak datang berkantor. "Pelayanan kepada masyarakat tidak terbatas ruang dan waktu, sehingga tidak menjadi alasan tidak berkantor," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement