Selasa 11 Jul 2017 16:33 WIB

Upaya NTB Cegah Pungli di Sekolah

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pungli di Sekolah (ilustrasi)
Foto: ANTARA FOTO
Pungli di Sekolah (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi NTB memberikan pembekalan selama dua hari kepada para kepala sekolah, calon kepala sekolah, dan para pengawas pendidikan SMA/SMK dan lembaga pendidikan yang menjadi kewenangan Pemprov NTB di Gedung Graha Bhakti Praja, Kantor Gubernur NTB, Selasa (11/7).

Gubernur NTB TGH Muhammad Zainul Majdi menegaskan pentingnya para penyelenggara pendidikan memiliki komitmen tinggi menjaga integritas. Pria yang dikenal dengan sebutan Tuan Guru Bajang (TGB) mengatakan pembekalan tersebut secara khusus memberikan wawasan antikorupsi.

Terutama mengenai aturan pungutan dan sumbangan pendidikan, sebagai upaya preventif mencegah kasus kasus pungli di lingkungan sekolah. "Salah satunya dengan membentengi diri dari praktek korupsi, kolusi, dan nepotisme di sekolah," ujar TGB.

TGB mengingatkan para pendidik taat asas dan mengikuti prosedur atau standar-standar yang sudah ditetapkan, terutama dalam pengelolaan keuangan. "Khusus untuk pengelolaan belanja keuangan atau pungutan, jangan ada inovasi," ucap TGB.

Menurut TGB, hal itu penting untuk menghindari jangan sampai institusi pendidikan sebagai tempat yang mulia, tempat anak-anak menimba ilmu, menjadi tercoreng karena dimanfaatkan oleh pihak tertentu yang berkepentingan.

Oleh karena itu, untuk mewujudkan pendidikan yang berintegritas, dibutuhkan keteguhan komitmen dari seluruh pihak. TGB juga mengajak seluruh pengelola pendidikan di NTB menyikapi peralihan kewenangan pengelolaan pendidikan tingkat menengah atas (SMU/SMK) dari pemerintah kabupaten/kota ke pemerintah provinsi dengan menampilkan kinerja dan ikhtiar terbaik.

"Artinya pelimpahan kewenangan itu harus dapat secara nyata berkontribusi meningkatkan sektor pendidikan di NTB secara keseluruhan," ungkap TGB.

TGB menyebutkan pendidikan sebagai salah satu sektor dengan regulasi yang cukup kaya. Misalnya, dalam hal penerapan kurikulum, yang membutuhkab waktu bertahun-tahun untuk memutuskan apakah kurikulum tersebut sudah sesuai atau tidak.

Untuk mewujudkan generasi yang berkualitas dan berkarakter, TGB menitipkan harapan kepada para guru dan kepala sekolah untuk mampu mengintegrasikan secara utuh tiga hal dalam mendidik, yaitu transfer pengetahuan kognitif kepada peserta didik, transfer nilai-nilai baik, dan terakhir, guru harus mampu mendorong, memotivasi serta memfasilitasi peserta didik melakukan penjelajahan intelektual.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTB Suruji menjelaskan, kegiatan pembekalan selama dua hari itu dihajatkan agar ke depan tidak ada lagi kasus-kasus yang menjerat pelaku utama pendidikan dalam mengelola keuangan sekolah.

Suruji juga sempat melaporkan kepada TGB terkait kondisi terakhir perkembangan penerimaan peserta didik sekolah menengah yang sudah digagas dengan sistem baru (sistem zona). "Alhamdulillah di NTB berjalan lancar dan aman, tanpa menolak seperti di daerah lain," kata Suruji.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement