REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR LAMPUNG -- Hiruk pikuk orangtua mengantar anaknya sekolah pada hari pertama masuk sekolah tahun pelajaran baru di Kota Bandar Lampung, Senin (17/7) pagi, menjadi pemandangan berbeda. Selain orangtua ikut masuk kelas 1 SD, anak murid pun banyak tidak kebagian bangku kelas.
Pantauan Republika di beberapa SD di Kemiling dan Rajabasa, para orangtua siswa baru rebutan menempatkan anaknya di bangku depan kelas. Kapasitas bangku sekolah yang minim sedangkan muridnya banyak membuat beberapa kelas terpaksa duduk berdua satu bangku.
“Biasa kalau hari pertama sekolah, ibu-ibunya ingin anaknya duduk paling depan sekali, jadi rebutan,” kata Wati, salah seorang guru di SD wilayah Beringin Raya, Kemiling.
Pihak sekolah tidak bisa melarang para orangtua yang masuk dalam kelas turut mengatur tempat duduk anaknya. Menurut dia, nanti setelah beberapa hari pihak guru kelas akan mengatur kembali muridnya sesuai dengan kondisi anak-anaknya.
Mengenai banyaknya anak yang duduk berdua satu bangku, ia mengatakan pihak sekolah akan mengatur tempat duduk dan meja sesuai dengan jumlah anak didiknya. “Lambat laun akan teratur kembali,” ujar dia.
Gani, salah seorang orang tua siswa baru, menyesalkan pihak sekolah tidak mengatur bangku sekolah sesuai dengan jumlah siswanya dalam satu kelas. Padahal, waktu libur panjang lalu masih sempat untuk mengatur hal tersebut. “Kalau mau diatur sekarang jadi repot, mestinya jauh hari sudah diatur," kata dia.
Tak lama masuk kelas, siswa baru kelas 1 SD mendapat perkenalan dari guru kelasnya. Namun hanya beberapa jam kemudian, sekitar pukul 10.00, semua siswa mulai dari kelas 1 hingga 6 sudah kosong pulang.
“Cuma sibuk ngatur tempat duduk, setelah itu langsung pulang tidak belajar lagi,” kata Gani yang menunggui anaknya yang baru masuk SD negeri. Ia tidak tahu kalau hal tersebut menjadi tradisi di SD negeri tersebut.