Jumat 21 Jul 2017 13:37 WIB

Guru Harus Rekam Catatan Kepribadian Anak Sejak SD

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Ratna Puspita
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Muhadjir Effendy
Foto: dok. BKLM Kemdikbud
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Prof Muhadjir Effendy

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbu) Muhadjir Effendy berharap guru bisa membuat portofolio anak sejak jenjang sekolah dasar (SD). Tujuannya, guru tidak mengabaikan bakat istimewa masing-masing anak.

“Rapor anak disamping akademik ada, seharusnya ada catatan kepribadian di sekolah,” kata dia di Jakarta beberapa waktu lalu.

Mendikbud menyebutkan, rekam jejak kepribadian dan bakat bisa merupakan implementasi pendidikan karakter. Rekam jejak anak tersebut dapat dijadikan portofilio hingga siswa tersebut dewasa.

Dengan demikian, ia mengatakan, ketika ada perusahaan membutuhkan tenaga kerja bisa meminta file Dapodik di Kemendikbud sesuai keahlian yang diinginkan. Jangan sampai, ia mengatakan, perusahaan merekrut manajer tetapi tidak memiliki rekam jejak sebagai pemimpin saat bersekolah.

“Biar matematika nilai empat, tapi ada rekam jejak kepemimpinan OSIS, ekstrakulikuler, lebih bagus jadi manajer daripada yang nilainya bagus, tapi nggak pernah berorganisasi,” ujar dia.

Mantan rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) itu menyebut, portoflio anak tidak lepas dari peran guru sebagai katalisator. Guru harus bisa menggali potensi dan bakat terpendam masing-masing anak. Guru tidak boleh menyamaratakan dalam memperlakukan anak didik. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement