REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 12 murid sekolah dasar (SD) dari sejumlah sekolah di Tanah Air mengikuti olimpiade matematika internasional atau India Internasional Mathematics Competition yang diselenggarakan di Lucknow, Uttar Pradeshm India, 25-31 Juli.
"Olimpiade ini diikuti 41 negara, jadi bukan sekedar olimpiade biasa. Kalau olimpiade yang 'bagi-bagi' medali, itu paling hanya diikuti delapan negara," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hamid Muhammad, di Jakarta, Senin (24/7).
Olimpiade tersebut diikuti oleh murid sekolah dasar yang terdiri atas dua kategori yakni kontes individual dan tim. Sebanyak 12 murid SD tersebut, yakni Darren Darwis Tanuwijaya (SDK 6 Penabur Jakarta Utara), David Shane Goh (SDS Kristen Penabur XI Jakarta Barat), Galih Nur Rizqy (SD Al Azhar 10 Serang), Alifa Batrisyia Nariswari (SD Muhammadyah Sapen 1 Yogyakarta).
Selain itu, Jeanice Eliana Setyono (SDK 6 Penabur Jakarta Utara), Hendy Sutono (SD Sutomo 1 Medan), Azfa Radhiyya Hakim (SD Islam Al Fauzien Depok), Maulana Satya Adigama (SD Muhammadiyah Sapen 1 Yogyakarta).
Kemudian, Reynard Suhada (SDK 6 Penabur Jakarta Utara), Nisrina Fathiyya Nugraha (SDIT Nurul Fikri Depok), Ramachandra Darmawan (SD Patra Dharma Balikpapan), dan Gregory Edward Suryawan (SDK Tunas Daud Mataram).
Murid-murid yang terpilih tersebut, merupakan para juara olimpiade sains nasional (OSN) dan anak-anak yang memiliki potensi di bidang matematika. Dirjen Hamid berharap agar para peserta tersebut berharap mendapatkan emas, bukan medali perak atau perunggu. "Niatkan hasil yang diraih seoptimal mungkin".
Selain itu, dia juga meminta para peserta untuk tidak rendah diri atau minder berhadapan dengan lawan-lawannya yang memiliki postur tubuh tinggi dan besar. "Kita dikasih otak sama, strukturnya juga sama. Jadi harus percaya diri," harap dia.