REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Lintasarta dan Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan-ITB (LPIK-ITB), menggelar Appcelerate. Yakni, merupakan creative application development competition yang diadakan dengan fokus utama produk berbasis aplikasi digital yang bernilai bisnis dan inovasi.
Menurut Presdir Lintasarta, Arya Damar, setelah melalui proses screening proposal dan pitching di depan para mentor dari Lintasarta dan LPIK-ITB pada pertengahan Juli 2017, sebanyak 10 tim terbaik akan mendapatkan bantuan pendanaan awal sebesar Rp 300 juta
"Dana ini diberikan untuk mengembangkan ide dan purwarupa menjadi sebuah produk akhir yang siap untuk dipasarkan," ujar Arya dalam siaran persnya, Sabtu (29/7).
Selain mendapatkan pendanaan, ke-10 tim tersebut akan mengikuti program inkubasi yang melibatkan para mentor dari Lintasarta dan LPIK-ITB. Tim itu, adalah pertama tim Artivity yakni aplikasi media sosial yang memungkinkan pengguna melihat dan membuat obyek digital dalam lingkungan nyata menggunakan teknologi Augmented Reality.
Kedua, kata dia, tim Cityplan yakni aplikasi yang menjembatani kebutuhan masyarakat, developer, pengusaha dan lainnya untuk mendapatkan informasi aturan legal dari lahan yang ingin diinvestasikan.
Ketiga, menurut Arya, tim Diverentia, sistem geoinformasi 3 dimensi yang mengintegrasi perancangan kota. Lalu, tim Educativ, yakni sebuah aplikasi pembelajaran daring yang berfungsi sebagai platform untuk mempertemukan lembaga bimbingan belajar dan pengajar lepas.
Tim lainnya, adalah Financial Wisdom, aplikasi manajemen finansial dan portofolio personal yang didasarkan pada artificial intellegence. Lalu, ada tim Kargo-in, aplikasi freight forwarder yang menggunakan manusia dan teknologi untuk meningkatkan pengalaman pelanggan dalam industri logistik.
Berikutnya, tim Leunca Studio yakni sebuah aplikasi yang menjembatani komunikasi antara desainer/arsitek dengan klien. Terutama, untuk meningkatkan keterlibatan pengguna dalam proses desain. Tim Lnpoint, adalah aplikasi yang menghubungkan para life-long learners melalui platform media sosial untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam kelas yang diatur sendiri.
Sedangkan ReadyDok, kata dia, patient engagement app yang diciptakan untuk membantu dokter menjaga dan memastikan kepuasan pelanggan atas pelayanan klinik. Terakhir, tim titik Jual, aplikasi yang membantu para pemilik bisnis untuk memonitor transaksi harian dan memberikan rangkuman dari bisnis mereka.
"Program inkubasi akan berlangsung pada Agustus - Oktober 2017, dilanjutkan dengan presentasi final rencana bisnis masing-masing tim yang akan dilaksanakan pada penghujung tahun 2017," katanya.
Tiga tim terbaik, kata dia, akan berkesempatan untuk memenangkan dana dengan total ratusan juta rupiah yang dapat digunakan untuk mengembangkan bisnis lebih lanjut.