Ahad 30 Jul 2017 10:35 WIB

Gerakan Literasi Perlu Sentuh Guru

Red: Irwan Kelana
Ketua Umum Yayasan Perguruan Al-Iman Citayam Bogor Afrizal Sinaro (kanan) sedang memberikan arahan pada diklat guru pembelajar.
Foto: Dok Al-Iman
Ketua Umum Yayasan Perguruan Al-Iman Citayam Bogor Afrizal Sinaro (kanan) sedang memberikan arahan pada diklat guru pembelajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Gerakan literasi di sekolah sebaiknya tidak hanya terfokus pada  peserta didik, tetapi juga untuk guru.

“Gerakan literasi (membaca, menulis dan menyimak)  juga harus menyentuh guru, karena tingkat membaca di kalangan para guru masih rendah. Untuk itu, dibutuhkan kemauan yang tinggi dari dalam diri guru,” kata anggota Dewan Perpustakaan Jakarta Afrizal Sinaro kepada Republika.co.id, Ahad (30/7).

Di sisi lain, Afrizal menambahkan,  kebijakan kementerian pendidikan dan kementian agama terhadap guru juga perlu di evaluasi. Salah satu caranya adalah memastikan dan menetapkan berapa rupiah/berapa persen dari uang sertifikasi yang diterima oleh guru itu dibelikan untuk buku penunjang atau pengayaan,” kata Afrizal yang juga Ketua Umum Yayasan Perguruan Al-Iman Citayam, Bogor.

Selanjutnya, kata Afrizal, secara berkala guru-guru tersebut membuat kesimpulan dari isi buku yang sudah dibaca. “Kemudian  menyerahkan kepada kepala sekolah  untuk syarat kenaikan pangkat/jabatan,” tutur Afrizal yang direktur utama Penerbit Al-Mawardi Prima

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement