REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guna meningkatkan kualitas pendidikan, Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin berkolaborasi dengan Sampoerna University mengembangkan sistem pendidikan kelas dunia berbasis digital melalui platform schoology.
Bupati Musi Banyuasin Dodi Reza Alex Noerdin mengatakan, langkah ini diambil untuk mencetak generasi masa depan Musi Banyuasin dengan kompetensi global."Selama ini pelajar dan pendidik di daerah kurang mendapat pengalaman langsung seperti apa pendidikan di negara lain, terutama negara maju. Berbagai program yang kami susun dengan Sampoerna University bertujuan agar warga Musi Banyuasin siap menghadapi persaingan global dan meningkatkan kemajuan ekonomi sosial daerah berkelanjutan," kata Dodi dalam siaran pers, Senin (31/7). Pendidikan kelas dunia berbasis digital ini program tiga tahun. Ada beberapa aspek dari tata kelola sekolah, guru, kepala sekolah, masyarakat. Program ini mengadopsi teknologi informasi dalam sisi learning manajemen system. Biasanya guru dan siswa bertemu secara konvensional, memberikan PR secara langsung, ini diubah dengan lebih digitalisasi. "Digitalisasi ini misalnya interaksi guru dan siswa secara elektronik. PR dari guru bisa dikirim via elektronik, intinya mendigitalisatsi beberapa proses pembelajaran." Pendidikan kelas dunia berbasis digital ini, ujar Dodi, dilakukan di empat sekolah SD, SMP di Musi Banyuasin. Ini diimplementasikan ke sekolah yang siap dulu dari sekolah, guru, siswa, sarana, dan prasarananya. Managing Director Schoology Asia Rizal Hamzah mengatakan, schoology memudahkan guru dan siswa belajar dan berkolaborasi bukan hanya dengan sekolah di Musi Banyuasin tetapi juga dengan guru dan siswa di dunia seperti di Amerika, Eropa, Malaysia, Singapura, Jepang, dan Korea Selatan.