REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Republika akan meluncurkan mainan edukasi Islam pada Oktober 2017 mendatang. Mainan itu juga sudah mendapatkan sertifikat dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) sehingga pertanyaan-pertanyaan yang disajikan tidak akan menimbulkan kontroversi keagamaan.
Direktur Operasional PT Republika Media Mandiri Arys Hilman menyatakan mainan edukasi ini akan dinamai '5 Pilar'. Ini merujuk pada Rukun Islam yang selama ini sudah dikenal oleh anak-anak. "Rukun Islam kan ada lima ya, nah nanti lima pertanyaan itu di ambil dari setiap butir Rukun Islam," kata dia usai penandatanganan kerja sama dengan Zileej, Senin (31/7) sore.
Hanya saja, ia menjelaskan, akan ada tingkat pertanyaan yang disajikan dalam permainan tersebut, mulai level satu sampai lima. "Lalu, ada kelompoknya juga, untuk kelompok anak-anak ada 750 pertanyaan, junior ada 500 pertanyaan, dan sejarah Islam ada 750 pertanyaan," kata Arys mejelaskan.
Tidak hanya permainan '5 Pilar', ada juga permainan 'Fun Box', yang akan menyodorkan sebuah pertanyaan tetapi hanya boleh melakukannya dengan bahasa isyarat. Dalam kartu-kartu pertanyaan di 'Fun Box' berisi tentang Islamic History, Science and Islam, Hadits, Moslem Manner, dan juga Alquran.
Pertanyaan-pertanyaan ini untuk meningkatkan pengetahuan, dan tidak ada yang bertentangan dengan nilai-nilai keagamaan. "Itu sebabnya kenapa ada sertifikat MUI, artinya permainan ini tidak ada pertanyaan yang berisi kebencian," kata CEO Republika Penerbit itu.
Selain itu, Arys berharap anak-anak akan lebih mudah memahami dan tertarik untuk belajar kalau dilakukan sambil bermain. "Ada hal fun-nya," kata dia.
Mainan-mainan edukasi ini didesain oleh desainer tersohor asal Australia, Peter Gould. Gould yang telah masuk Islam pada usia 21 tahun terkenal dengan berbagai proyek digital, termasuk merancang aplikasi untuk anak-anak Muslim.
Di Indonesia, mainan-mainan edukasi Islam itu yang menjadi satu-satunya mainan yang mendapat sertifikat MUI. Selain sudah mendapatkan pengakuan secara internasional, di Indonesia sendiri mainan ini juga mendapat pengakuan dari lembaga Islam berpengaruh tersebut.