Senin 14 Aug 2017 16:56 WIB

Jokowi Tegaskan Full Day School Bersifat Fleksibel

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Esthi Maharani
Presiden Jokowi
Foto: setkab.go.id
Presiden Jokowi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengatakan, program pendidikan karakter full day school bersifat fleksibel. Tidak ada keharusan bagi sekolah-sekolah untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar selama lima atau enam hari dalam sepekan.

"Saya tegaskan lagi: tidak ada keharusan untuk 5 hari sekolah. Yang selama ini 6 hari silakan lanjutkan. Tidak perlu berubah -Jkw," begitu kicau Jokowi melalui akun twitternya @jokowi, Senin (14/8) siang.

Selain itu, Jokowi juga mengatakan, sekolah-sekolah yang sudah atau mau menerapkan program Full Day School tetap diperbolehkan. Tapi, ada dua syarat yang harus dipenuhi untuk menjalankan hal itu. "Asalkan diterima masyarakat dan tokoh agama setempat," kata dia.

Hingga berita ini dibuat, cuitan pertama Jokowi soal Full Day School hari ini itu diretweet oleh 936 akun lainnya. Angka tersebut lebih sedikit daripada jumlah likes-nya, yaitu sebanyak 1.176 akun dan terus bertambah.

Sebelumnya Menteri Pendidikan dan Kebudayan Muhajir Effendy menerbitkan peraturan full day school melalui Peraturan Menteri Nomor 23 Tahun 2017. Dalam peraturan ini, sekolah diwajibkan berlangsung delapan jam dalam sehari selama lima hari dalam sepekan.

Aturan ini dinilai sejumlah pihak belum siap diimplementasikan seluruh sekolah. Ada pula yang memandang aturan ini bertentangan dengan pendidikan diniyah Salah satu pihak yang menentang keras kebijakan ini adalah Partai Kebangkitan Bangsa.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement