Senin 21 Aug 2017 04:18 WIB

Guru SLB Raih Penghargaan Guru Berprestasi Tingkat Nasional

Rep: Kabul Astuti/ Red: Indira Rezkisari
Guru SLBN 1 Wajo, Sulawesi Selatan, Haerun Ali Taba.
Foto: dok Kemendikristi
Guru SLBN 1 Wajo, Sulawesi Selatan, Haerun Ali Taba.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru SLBN 1 Wajo, Sulawesi Selatan, Haerun Ali Taba, mendapatkan penghargaan sebagai guru berprestasi dan berdedikasi tingkat Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB) oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Muhajir Effendy di Jakarta pada Sabtu (19/8).

Haerun menyabet gelar Juara II Lomba Kreativitas dan Karya Inovasi dalam Pembelajaran Guru Pendidikan Menengah. Ia mempresentasikan karyanya berupa produk Clamp Pass, yang merupakan alat untuk meningkatkan kemampuan siswa tuna rungu dalam membuat kipas tangan.

Alat yang dikembangkan oleh Haerun tersebut memudahkan para siswa tuna rungu dalam membuat pola kipas tangan yang lebih cepat, lebih praktis, dan lebih aman karena siswa tidak lagi menggunakan gunting secara manual. Menurut Haerun, kipas tangan dipilih sebagai produk yang dibuat karena masyarakat Bugis Makassar, khususnya ibu-ibu sering menggunakan kipas tangan dalam berbagai aktivitas dan sering dijadikan cinderamata khas Wajo.

Kipas tangan tersebut menggunakan bahan baku dari sisa-sisa kain sutra yang selama ini tidak termanfaatkan, namun jumlahnya melimpah di Wajo. Ke depan, Haerun ingin mengembangkan alatnya tersebut dengan menambahkan dinamo untuk proses cutting sehingga lebih aman.

"Para siswa yang berkebutuhan khusus pada dasarnya tidak butuh belas kasihan namun mereka lebih butuh untuk diberikan motivasi dan kesempatan yang sama untuk mengembangkan potensi yang dimiliki para siswa tersebut", ujar Haerun, dalam keterangan tertulis, Ahad (20/8).

Pria yang telah menjadi guru selama tujuh tahun tersebut tidak pernah menyangka bisa menjadi pemenang di tingkat nasional, karena pada saat seleksi nasional, peserta dari provinsi lain juga menampilkan produk-produk yang tidak kalah menarik.

Haerun berharap agar prestasi yang dicapainya tahun ini dapat menjadi inspirasi bagi seluruh guru-guru yang ada di Sulawesi Selatan untuk terus berkarya dan berinovasi dalam proses pembelajaran.

Haerun juga berharap agar para siswanya yang merupakan penyandang disabilitas dapat menggunakan produknya dalam berkarya setelah lulus dari sekolah sehingga dapat mandiri dan tidak bergantung kepada orang lain.

Haerun terpilih sebagai guru berprestasi setelah melalui proses seleksi tes tertulis, wawancara, penilaian portofolio, penilaian praktik baik dan presentasi, sejak tanggal 14 - 19 Agustus 2017. Pria kelahiran Sinjai 32 tahun silam tersebut menjadi satu-satunya perwakilan provinsi Sulawesi Selatan yang meraih penghargaan pada Pemilihan Guru Berprestasi Nasional 2017.

Haerun menjadi perwakilan dari Sulawesi Selatan, untuk kategori Guru SMALB setelah mengungguli rekan-rekannya sesama guru SMALB dari berbagai Kabupaten/Kota di Sulawesi Selatan pada seleksi yang diselenggarakan di Makassar tanggal 6-9 Juli 2017 silam.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement