REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI), Jimly Asshidiqie melihat polemik Full Day School (FDS) hanyalah soal kurangnya komunikasi antara Menteri Pendidikan dan Kebudayan (Mendikbud) dengan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU). Jimly pun mengimbau kepada Menteri Pendidikan, Muhadjir Effendy untuk lebih rajin berkomunikasi dengan para ulama di Pondok Pesantren (Ponpes).
"Jangan mentang-mentang tokoh Muhammadiyah kurang komunikasinya dengan NU," ujar Jimly usai peluncuran bukunya di Aula Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ), Rabu (24/8).
Jimly menyarankan perlu adanya dialog untuk menjembatani apa yang menjadi keberatan Nahdlatul Ulama (NU). "Mendikbud pun harus lebih rajin berkomunikasi dengan kalangan Kiai Ponpes supaya ponpes lebih membuka diri, jangan hanya melihat segala sesuatu dari masalahnya sendiri. Masalah sendiri jadi masalah bangsa, padahal ini kan bukan masalah bangsa, artinya bisa didialogkan," tutur mantan Ketua Mahkamah Konstitusi tersebut.
Jimly pun setuju ponpes untuk tidak dipaksa menyelenggarakan lima hari sekolah. "Enggak bisa dong, kan mereka seven days. Itu semua kegiatan pendidikan, termasuk nyangkul pun juga juga kegiatan pendidikan," ujarnya.