REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program Chevening dari Pemerintah Inggris ingin menyasar lebih banyak penerima beasiswa dari wilayah Indonesia timur. Untuk itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia dan Timor Leste Moazzam Malik mengatakan, pihaknya telah melakukan sosialisasi ke sejumlah daerah di luar Jawa, termasuk Papua, mengenai program yang menawarkan beasiswa penuh untuk melanjutkan studi di Negeri Ratu Elizabeth tersebut.
Lewat sosialisasi itu, Kedubes Inggris ingin menginspirasi lebih banyak anak muda di daerah untuk mendaftarkan diri dalam Program Chevening. "Alhamdulillah ada beberapa yang berhasil dan ini usaha yang terus kita lakukan," kata Moazzam, di rumah dinasnya, Rabu (30/8).
Pada tahun 2017 ini, Kedubes Inggris menerima lebih dari 4.000 aplikasi untuk mendapatkan beasiswa Chevening. Menurut Moazzam, angka tersebut meningkat dua kali lipat dari periode sebelumnya dan menjadi rekor baru dalam sejarah Chevening di Indonesia.
"Jadi proses seleksinya sangat ketat. Tetapi akhirnya ada 66 orang yang berhasil yang akan berangkat ke Inggris," ujarnya.
Dengan bangga, Moazzam menyebut, salah satu yang berhasil lolos berasal dari Papua. Ia berharap, tahun depan akan ada lebih banyak lagi penerima beasiswa Chevening yang berasal dari sejumlah wilayah lain di Indonesia.
"Karena saya kira masa depan Indonesia tidak hanya tergantung pada orang-orang cerdas dari Jawa atau dari Sumatera, tetapi juga dari suku-suku bangsa lain yang mencerminkan keragaman Indonesia," ucapnya.